Baby Hello Kitty
Instagram

Baby Hello Kitty

Rabu, 20 Maret 2019

MIN 9 HULU UNGAI UTARA IKUTI LOMBA SEKOLAH SEHAT




Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 9 Hulu Sungai Utara mewakili Kabupaten Hulu Sungai Utara mengikuti lomba Sekolah Sehat tingkat kabupaten. Kegiatan lomba sekolah sehat ini di nilai oleh beberapa pihak antara lain Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, kementerian agama, dan dinas kesejahteraan Rakyat (kesra). Peserta lomba sekolah sehat terdiri dari 8 sekolah/madrasah yang ada di HSU, dan alhamdulillah MIN 9 Hulu Sungai Utara menjadi madrasah yang satu satunya terpilih  mengikuti lomba sekolah Sehat dari 88 madrasah di HSU.

Penerapan Sekolah Sehat ini terwujud karena banyaknya kerjasama yang dijalin antara pihak madrasah dengan pihak lainnya. Misalnya pihak pemerintah desa Harus, sangat mendukung baik dari segi moril dan materil dengan adanya penerapan sekolah sehat. Kemudian pihak puskesmas kecamatan yang melakukan pembinaan usaha kesehatan sekolah, pihak kepolisan yang berkontibusi dalam penyuluhan bahaya narkoba. Dan kemudian kerjasama dengan trainer Sekolah Guru Indonesia yaitu Ades Marsela, M.Pd dalam pelaksanaan pelatihan dokter kecil, peneraparn literasi alam di madrasah, dan membantu mensinergikan pihak orangtua dan madrasah dalam pelaksanaan pendidikan yang lebih baik.

Tim penilai menilai secara keseluruhan baik dari administrasi maupun kegiatan yang ada di MIN 9 Hulu Sungai Utara. Kebersihan dan kesehatan lingkungan di madrasah menjadi fokus tim penilai untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan mulai dari unit kesehatan sekolah (UKS), kebersihan kelas, perpustakaan, kantin, kamar mandi, ruang guru, drainase dan tempat/kegiatan lainnya.  Hal unik yang menarik perhatian tim penilai  di madrasah ini adalah anak-anak membeli makanan tidak dengan uang lagi melainkan menggunakan voucher yang telah ditukarknan sebelumnya ke wali kelas siswa, hal tersebut untuk mengurangi bahaya kotoran yang menempel di uang tersebut yang kemudian melekat dimakanan.

Secara keseluruhan MIN 9 Hulu Sungai Utara mendapat aprsesiasi dari TIM penilai Lomba Sekolah Sehat tingkat kabupaten HSU, karena tim melihat bahwa madrasah  ini mempunyai komitmen yang tinggi terhadap kesehatan lingkungan dan peserta didik baik dimadrasah maupun lingkungan luar madrasah, dan hal ini berkat kerja keras dari ibu kepala madrasah Khairiati, M.Pd, para dewan guru dan warga sekolah lainnya. Serta  harapannya MIN 9 HSU dapat lolos untuk mewakili kabupaten HSU ke lomba sekolah sehat tingkat provinsi.

SEMINAR PARENTING DAN PENYALURAN SEPATU ANAK NUSANTARA




Orangtua Juara anak Juara, itulah yang diingatkan narasumber pagi ini di Aula MIN 9 Hulu Sungai Utara. Jumat, 03 Agustus 2018 MIN 9 Hulu Sungai Utara mengadakan seminar Parenting bertajuk “Orangtua Juara Anak Juara” yang bertujuan untuk mensinergikan pendidikan anak melaui hubungan erat antara sekolah, orangtua dan masyarakat serta untuk mengetahui  potensi dan gaya belajar anak.
Kegiatan ini dimulai pukul 09.00 Wita yang dibuka langsung oleh Khairiati, MM. Selaku kepala madrasah MIN 9 Hulu Sungai Utara. Khairiati mengatakan bahwa sangat berterimakasih kepada narasumber karena telah mengadakan  kegiatan ini, sebagai ajang untuk mendekatkan hubungan harmonis murid, wali murid, dan pihak madrasah. Kegiatan seminar parenting ini di inisiasi oleh Trainer Sekolah Guru Indonesia Ades Marsela, M.Pd, kegiatan ini juga bersamaan dengan penyaluran Sepatu Anak Nusantara yang disponsori oleh Rumah Zakat.  Kegiatan ini dihadiri oleh 30 orangtua siswa, 30 siswa  dan beberapa dewan guru di MIN 9 HSU.
Ades menyampaikan mengenai berbagai hal tentang cara menjadi orangtua yang baik dan bagaimana mendidik anak dengan benar sesuai tuntutan, serta bagaimana supaya anak kita selalu menjadi juara dibidangnya. Ibu yang diharapkan sebagai madrasah anak-anaknya dan sang ayah selaku kepala madrasahnya dilingkungan rumah sering kebingungan dalam mendidik anak-anaknya, mengapa? Karena banyak dari kita yang sudah berkeluarga ternyata tidak mempunyai kurikulum dalam pendidikan anak-anaknya dirumah.
Beliau juga menjelaskan mengenai sikap-sikap yang harus dimiliki orangtua dalam memperlakukan anak-anak. Ketika kita mengharapkan suatu hal yang baik dari anak kita, kita sentuh dulu hatinya, buat anak itu untuk berusaha mencintai hal tersebut. Menjadi orangtua jangan terlalu banyak menuntut kepada anak, anak harus bisa ini itu sedangkan kita sebagai orangtua belum bisa memberi contoh terbaik kepada anak. Maka dari itu sebaik-baiknya contoh teladan bagi anak adalah orangtua anak itu sendiri.

Kemudian sudahkah kita tahu potensi anak kita ? gaya belajar anak kita ? anak itu seperti botol contohnya botol air mineral, botol saos, kaleng minuman, dan air mineral gelas. Dari keempat botol tersebut, bagaimanakah cara membukanya ? apakah sama?, tentu tidak. Setiap botol mempunyai cara berbeda untuk membukanya, kita tidak bisa menyamakan caranya. Ibarat botol air mineral cara membukanya dengan diputar, nah kalau botol saos dengan cara dijungkit, kalau kaleng minuman dengan cara ditarik sedangan air mineral gelas dengan cara ditusuk. Nah begitulah anak kita, cara belajar anak berbeda-beda begitu juga dengan kemampuan atau potensi dalam dirinya. Tidak ada anak yang bodoh tetapi ada yang pintar sesuai bidangnya masing-masing. Ada anak yang pintar matematika, ada anak yang pintar dibidang olahraga, dan ada juga yang pintar dibidang seni. Kemudian kita sebagai orangtua harus mampu membaca kemana arah potensi, kemana arah bakat anak kita, setelah kita tahu maka bantu mereka untuk mencapai potensi tersebut.

Kegiatan parenting ini ditutup dengan kolaborasi dan komitmen orangtua dan anak dalam menuliskan mimpi dan bagaimana cara mencapai mimpi tersebut mulai dari hari ini sampai ke masa depannya. Acara selanjutnya yaitu pembagian Sepatu Anak Nusantara. Terlihat raut wajah bahagia pada diri anak dan diri orangtua karena selain mendapatkan ilmu yang bermanfaat, Mereka juga dapat memakai sepatu baru setelah acara ini. Alhamdulillah donasi dari Rumah zakat, Relawan Nusantara dan Sekolah Guru Indonesia sangatlah bermanfaat. 

KELAS MODEL IDAMAN SISWA



Amuntai, 17 Mei 2018 Diawal ramadhan berkah ini Sekolah Guru Indonesia (SGI) kembali hadir menyapa para guru pembelajar di wilayah Hulu Sungai Utara dengan mempersembahkan sebuah workshop tentang Gerakan Bangga Jadi Guru, yang tujuannya untuk meningkatkan gairah guru dalam belajar dan senantiasa bersemangat meningkatkan kompetensi keguruannya. Tema workhsop kali ini adalah “MENDESAIN KELAS MODEL” yang diisi oleh  tim trainer SGI Amuntai Tengah dan didampingi guru Ades Marsela.
Kelas merupakan salah satu hal yang penting untuk melancarkan proses belajar dan mengajar. Karena di kelas itulah, para siswa bisa mengekpresikan segala kemampuan yang ada dalam dirinya. Namun kelas seperti apa, yang kira-kira bisa memfasilitasi perkembangan pengetahuan siswa. Bentuk kelas tidak selalu bersifat tradisional dengan bentuk yang sama saja, namun bisa juga dirubah dengan berbagai bentuk yang lebih menarik agar pembelajaran tidak monoton.

Dalam peyampaian materinya guru Reza Wahyu menyampaikan bahwa Ada beberapa macam prinsip penataan Kelas Model, diantaranya visibilitas, aksesbilitas, Flexibelitas, keindahan dan kenyamanan. Hal pertama yang harus diperhatikan guru dalam menata ruangan kelas adalah keleluasaan pandangan (visibility). Artinya, penempatan atau penataan barang-barang dikelas tidak menganggu pandangan siswa dan guru, sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru atau benda/kegiatan yang sedang berlangsung.  Kemduian yang kedua aksesbilitas (Mudah dicapai), Kesulitan siswa dalam menjangkau barang-barang yang diperlukan dalam pembelajaran, tentu akan sering membutuhkan guru dan itu hal yang merepotkan. Supaya hal tersebut tidak terjadi maka letakkan barang-barang yang dibutuhkan oleh siswa pada tempat yang mudah dijangkau. Yang ketiga Fleksibilitas (Keluwesan). Barang-barang yang ada dalam kelas hendaknya mudah untuk ditata dan dipindah-pindahkan sesuai dengan tuntutan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan siswa dan guru. Dan tidak lupa juga kenyamanan ruangan kelas akan sangat berpengaruh terhadap konsentrasi dan produktivitas siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi kenyamanan adalah suhu di dalam ruangan apakah lembab atau panas, pencahayaan apakah terlalu gelap atau sangat terang(silau), kegaduhan diluar ruangan kelas. Dan terakhir Prinsip keindahan, Ruangan kelas yang indah dan menyenangkan berpengaruh positif terhadap sikap dan tingkah laku siswa terhadap kegiatan pembelajaran. Selain itu ruangan kelas yang menyenangkan dapat meningkatkan pengembangan nilai keindahan pada diri siswa karena siswa melihat langsung model/contoh yang dilakukan guru dalam menata kelas.
Selain beberapa prinsip diatas seorang guru juga harus bisa menata bentuk tempat duduk agar siswa tidak bosan. Bentuk dan ukuran tempat yang digunakan bermacam-macam, ada yang satu tempat duduk dapat di duduki oleh seorang siswa, dan satu tempat yang diduduki oleh beberapa orang siswa. Sebaiknya tempat duduk siswa itu mudah di ubah-ubah formasinya yang disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran agar pembelajarannya lebih efektif.  Berikut beberapa bentuk tempat duduk, Formasi Huruf U, Formasi Corak Tim, Meja Konferensi, Lingkaran, Kelompok untuk kelompok, Workstation, Breakout Groupings, Susunan Chevroun, Kelas Tradisional dan Audiotorium.


Harapannya setelah mengikuti workshop ini para guru bisa mendesain kelasnya senyaman mungkin dengan bentuk tempat duduk yang sesuai dan tidak monoton. Selain itu juga harapannya guru-guru selalu bersemangat untuk belajar, bergerak dan berbagi demi pendidikan Indonesia yang lebih baik.  Ujar Guru Ades.


Perpisahan MI Mambaul Ulum


Selasa , 15 Mei 2018 Madrasah Ibtidaiyah Mambaul Ulum Kecamatan Kutai Kecil Amuntai Selatan HSU mengadakan acara perpisahan/ Pengukuhan kelas VI  dan kenaikan kelas I-V  di Lapangan Tengah Madrasah. Sebanyak 15 siswa kelas 6, dan 100 siswa kelas 1-V yang  menghadiri acara tersebut. Acara ini juga dihadiri oleh wali murid kelas I- VI , Komite madrasah, tokoh masyarakat dan tamu undangan lainnya. Acara ini walaupun diadakan sederhana namun sangat bermakna bagi siswa kelas VI yang akan meninggalkan madrasahnya.  
Dalam kesempatan sambutan, Ketua Komite MI Mambaul Ulum bapak Abd.rasyid menyampaikan bahwa para siswa-siswi kelas  6  supaya tetap dapat menjadi yang terbaik bagi adi-adik angkatannya dan beliau juga mengingatkan bahwa keberhasilan siswa tidak akan ada hasil tanpa peran dari guru, maka hormati dan patuhilah semua nasehat baik guru mu. Dalam kesempatan sambutan selanjutnya, Kepala MI Mambaul Ulum, bapak Abd. Mutholib menyampaikan bahwa kader kelas 6 harus dapat menunjukkan esensinya sebagai siswa kelas 6, tidak lupa beliau berpesan supaya siswa kelas 6 dapat menjadi pribadi yang ikhlas dan senantiasa istiqomah, serta selalu bersemangat menutut ilmu sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Kemudian beliau juga menyampaikan bahwa  Pada tahun pelajaran 2017/2018  ini meluluskan  15 siswa kelas VI,  Selain itu juga acara ini sebagai momen untuk mengenalkan keberadaan MI Mambaul Ulum di tengah masyarakat  dan mengumumkan bahwa MI Mambaul Ulum telah membuka calon siswa/siswi baru tahun ajaran 2018/2019.  
Kemudian sambutan terakhir disampaikan oleh ibu Ades Marsela selaku guru trainer yang mengabdi di madrasah tsb, beliau berpesan kepada siswa-siswi kelas VI bahwa   Pertama: Jagalah selalu semangat belajar kalian, Kedua: Jadilah anak yang berbakti kepada orangtua, Ketiga: Selalu menjaga nama baik madrasahmu, dimana pun itu dan Keempat: Jadilah anak yang berguna bagi bangsa, negara dan agama kamu. Kemudian yang perlu diingat juga  bahwa di dunia luar sana tugas berat telah menanti anak-anak,  kalian dituntut memiliki kecerdasan dan keuletan serta ilmu pengetahuan yang memadai untuk dapat menghadapinya dengan baik. Kita hidup di era global, berkat kecanggihan ilmu pengetahuan dan teknologi, informasi apapun dapat kita ketahui dimanapun kita berada. Arus budaya barat begitu deras mengalir membedah dan membobol tanggul-tanggul peradaban kita yang elok. Dalam kondisi yang semacam itu kalian harus memiliki kejelian untuk mengambil yang baik dan meninggalkan yang tidakbaik. Pegang teguhlah etika dan akhlak yang luhur, jangan sampai kalian terseret, oleh arus budaya yang merusak nilai-nilai keelokan yang dijunjung tinggi oleh agama kita.
Acara Perpisahan Kelas 6 tersebut juga diisi dengan acara hiburan dan penghargaan-penghargaan untuk para siswa yang berprestasi, baik juara kelas, juara kebersiahan, juara umum, dan juara menabung. Hiburan diisi oleh siswa kelas 1 sampai dengan kelas 5, di antaranya tampilan drama tentang perpisahan, tarian-tarian, puisi, dan lagu-lagu perpisahan. Siswa kelas 6 pun tidak ketinggalan ikut berpartisipasi menyumbang acara hiburan.



Selasa, 19 Maret 2019

SGI LAHIRKAN PULUHAN TRAINER PENDIDIKAN DI HSU




Sumber daya berkualitas sangat menopang sistem pendidikan di Indonesia. Dalam memberdayakan SDM tersebut telah banyak program-program yang dijalankan oleh Sekolah Guru Indonesia, salah satunya adalah program SGI Master Teacher (SMT). 3 bulan telah berlalu, semua guru yang mengikuti program SMT angkatan 27  telah melalui tahap ujian  secara bersamaan. Program SMT merupakan pelatihan untuk meningkatan kompetensi guru dan tentu tidak hanya untuk pribadi guru itu sendiri melainkan akan disalurkan juga kepada jiwa guru-guru lainnya. Dalam rangka peningkatan skill komunikasi bagi guru-guru yang akan mengelola program nantinya, maka dibukalah Kelas Guru Trainer (KGT).
Kelas Guru Trainer (KGT) adalah suatu proses pelatihan untuk mencetak/melahirkan para junior-junior trainer pendidikan dengan skill komunikasi yang bagus dan penguasaan materi yang luas,  kemudian kelak outcomenya para guru tersebut akan mengelola suatu program pelatihan guru secara berkelanjutan. KGT kali ini diadakan di MIN 28 Hulu Sugai Utara yang diikuti oleh 55 orang guru yang merupakan peserta dari SGI Master Teacher Kecamatan Amuntai Selatan dan Kecamatan Sungai Pandan.
Dalam KGT ini  diisi oleh kolaborasi hebat  Senior Trainer SGI yaitu  Ades Marsela, S.Pd, M.Pd, Muh. Wahyudin S.Adam, S.Pd.I, M.Pd dan Habib Alwi Jamalulel, S.Hum, M.Pd. Dengan beberapa materi yaitu Kepercayaan diri, 3 Gelombang Otak, Strategi Presentasi, Pengembangan Materi dan Mempercantik slide. Pada Materi Kepercayaan diri ini trainer berusaha mengajak peserta untuk berubah menjadi orang yang tidak seperti biasanya, mereka harus keluar dari diri mereka sendiri dalam artian ketika nanti mereka menjadi trainer memang harus benar-benar tampil percaya diri, tanpa ada rasa malu ketika berbicara di depan orang banyak. Selain tampil percaya diri, para trainer juga harus memiliki kemampuan berbicara dengan 3 gelombang otak, yaitu Alfa (gelombang rendah), Beta (Gelombang sedang) dan Gamma (gelombang tinggi). 3 gelombang otak ini tujuannya untuk menarik perhatian peserta ketika memperhatikan aksi tarinernya.
Kemudian masuk kepada materi strategi presentasi. Dalam setiap sesi pelatihan diterapkankan satu kerangka tahapan yang disebut SI-RISI-RISI atau 5-i. Tahapan SI-RISI-RISI atau 5-i mencakup lima elemen kunci suatu pengalaman belajar yang baik untuk peserta pelatihan. SI-RISI-RISI adalah singkatan dari: stimulaSI, inquiRI, aplikaSI, ekspositoRI, dan reflekSI. Penggunaan strategi SI-RISI-RISI ini diupayakan dapat memastikan bahwa para peserta pelatihan memiliki kesempatan mengeksplorasi, mendalami, dan mengaplikasi apa yang telah dipelajari dalam pelatihan. (1) Stimulasi; Pada awal pelatihan, trainer memberikan suatu apersepsi atau tantangan yang merangsang peserta untuk berpikir dan bisa memulai fokus berkonsentrasi terhadap materi pelatihan. Stimulus yang diberikan juga harus dapat memberikan pemahaman yang komprehensif kepada peserta tentang tujuan (objektif) dari suatu sesi pelatihan. (2) Inquiry; Peserta diberikan kesempatan untuk mengeksplorasi pengetahuan di seputar materi training baik secara individual ataupun kelompok. Melalui aktivitas ini peserta dapat menemukan sendiri secara langsung makna dari materi pokok pelatihan. (3) Aplikasi; Beberapa pokok materi dikembangkan lagi dalam bentuk simulasi dan demonstrasi. Aktivitas ini memungkinkan peserta dapat secara praktis menerapkan pengalaman ini langsung di kelas-kelas ajarnya. (4) Ekspositori; Trainer memberikan pembahasan materi pelatihan berdasarkan referensi teori dan pengalaman-pengalaman lapangan. Diharapkan pemahaman peserta dapat semakin luas dan mendalam. (5) Refleksi; Di akhir sesi, trainer melakukan evaluasi dan verifikasi terhadap pencapaian kompetensi peserta selama mengikuti pelatihan. Peserta diberikan penguatan agar bersedia meningkatkan kompetensi diri dan menerapkan segala pengetahuan yang telah didapat dalam pelatihan untuk peningkatan kualitas mengajar di kelas. Lima tahapan tersebut dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip dari pembelajaran berbasis otak (brain based learning) yakni mendahulukan pengalaman berupa praktik sebelum membahas konsep atau teorinya.

Dengan stategi Si-Risi-Risi tadi maka akan menopang cara trainer dalam mengembangkan materi pelatihan, tidak hanya fokus kepada konten materinya saja namun juga mengacu kepada strategi, metode, dan  teknik yang digunakan untuk menyampaikan materi, agar dapat diterima baik oleh  peserta pelatihan. Selain keempat unsur diatas, kita juga harus memperhaikan konten fisiknya juga. Misalnya penampilan fisik trainer tersebut dan slide presentasi yang ditampilkan. Berikut beberapa Tips ringan membuat Slide Cantik, diantaranya adalah gunakan visualisasi yang tepat, jangan pilih gambar yang pecah, latarnya simpel, tata letak yang tepat, huruf yang hidup, dan warna yang lembut.

Guru Ades mengatakan setelah dilaksanakannya kelas guru trainer ini maka akan dilanjutkan dengan Ujian guru Trainer, yang tujuannya untuk melihat sudah berapa jauh kesiapan para peserta untuk menjadi trainer di SGI Master Teacher periode ke 2 dan menjadi pelopor penggerak peningkatan kualitas pendidikan di Hulu Sungai Utara. Karena siapa lagi yang akan mengembangkan pendidikan daerah ini kalau bukan guru-guru yang berasal dari daerah tersebut. Dan kekuatan sebenarnya bukan bersal dari orangorang yang ingin menggerakan melainkan kekuatan sebenarnya berasal dari mereka yang ingin bergerak dengan sendirinya untuk kemaslahatan pendidikan kedepannya.

Penulis : Ades Marsela, S.Pd, M.Pd (Trainer SGI)

BANGGA JADI GURU MENJADI KUNCI KEBERHASILAN KUALITAS PENDIDIKAN HULU SUNGAI UTARA






Amuntai, Gerbang awal pembuka peningkatan kualitas pendidikan Hulu Sungai Utara telah dibuka melalui kegiatan Studium General SGI Master Teacher yang merupakan program pendidikan dari Sekolah Guru Indonesia (SGI). Studium general ini mengusung tema “Awaken The Teacher Within: Bangga Jadi Guru, Guru Berkarakter Mengenggam Indonesia”. Yang dilaksanakan pada Sabtu, 03 Maret 2018 di Aula Gedung Agung kantor bupati HSU.

Kegiatan studium general ini dipioneri oleh Tiga Trainer Pendidikan SGI Hulu Sungai Utara, yaitu Ades Marsela, S.Pd, M.Pd, Habib Alwi Jamalulel, S.Hum, M.pd, dan Muhammad Wahyuddin S.Adam, S.Pd.I, M.Pd. kegiatan ini diikuti oleh lebih kurang 100 guru SD/MI dari seluruh kecamatan yang ada di Kab. Hulu Sungai Utara. Khususnya di kecamatan Amuntai Selatan, Kecamatan Sungai Pandan, dan Kecamatan Danau Panggang.
Diawal kegiatan studium general di buka dengan Apel Pembukaan Sekolah Guru Indonesia Hulu Sungai Utara. Apel  merupakan wujud pembiasaan yang dilaksanakan di SGI yang bertujuan untuk menumbuhkan kedisiplinan dan jiwa kepemimpinan guru. Dalam amanat nya, Habib menjelaskan 10 Kepemimipinan Guru Indonesia: (1) Teladan menegakkan ibadah, (2) Disiplin Mengelola Waktu, (3) Gemar Membaca Buku, (4) Pelopor Kebersihan Sekolah, (5) Aktif Memberdaya Masyarakat, (6) Sahabat Terbaik Siswa, (7) Tertib Menyiapkan Administrasi, (8) Kreatif Membuat Media, (9) Profesional dalam Mengajar, (10) Gigih untuk Meneliti.

Setelah kegiatan apel dilanjutkan dengan acara ceremony pembukaan, yang dihadiri oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Ir. H. Supomo, M.Si selaku mewakili Bupati HSU, Kepala Kantor Kementerian Agama Drs. H. Matnor, M.Pd, dan Ketua Baznas HSU.

Supomo menyambut baik terlaksananya kegiatan ini sebagai upaya penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di HSU. Supomo juga berharap dengan adanya SGI Master Teacher ini dapat mendorong komitmen guru sebagai penggerak perubahan bangsa yang maju dan berkepribadian baik, memahami dan meningkatkan wawasan pengetahuan, serta peningkatan kompetensi keguruan, sebagai upaya untuk menjadi guru yang profesional dan berkinerja baik, serta mempunyai jiwa Pengajar, Pendidik dan Pemimpin (3P).

Setelah kegiatan open ceremony dilaksanakan maka dilanjutkan dengan penyampaian materi Studium General, nara sumbernya adalah Trainer Wahyu. Dalam materinya wahyu menyampaikan bahwa seorang guru harus memiliki 3 karakter yaitu pendidik, pengajar dan pemimpin. Dan salah satu cara untuk menanamkan 3 karakter tersebut yaitu dengan mengikuti pelatihan SGI Master Teacher secara serius dan berkomitmen. Wahyu juga menyampaikan beberapa keunggulan metode pelatihan SGI yaitu (1) Lebih efektif dalam  meningkatkan kompetensi  mengajar para guru melalui  pendekatan 85% PRAKTIK dan 15% TEORI; (2) Bukan hanya mengejar  kompetensi, tapi juga fokus  pada pembentuk KARAKTER  GURU sebagai PENDIDIK  melalui proses pengukuran  yang komprehensif; (3) Membangun paradigma baru  GURU sebagai PEMIMPIN  dengan cara mengoptimalkan  integrasi nilai-nilai  kependidikan dengan  pengembangan instruksional di  kelas; (4) Kelulusan juga dipengaruhi  oleh hasil perbaikan mutu  pembelajaran di kelas melalui  proyek penugasan KELAS  MODEL dan PENELITIAN  TINDAKAN KELAS; (5) Mendorong setiap guru untuk  menjadi pelopor pembenahan  BUDAYA SEKOLAH UNGGUL di mulai dari pembiasaan pada lingkup diri  sendiri dan kelas ajar.

Selain hal tersebut pelatihan SGI juga akan menstimulus guru-guru agar dapat mengimplementasikan pembelajaran dengan menggunakan alat elektronik dan media sosial yang dimiliki sebagai langkah untuk tetap bisa bertahan pada zaman yang serba berbasis IT ini.

Kemudian rangkaian acara terakhir adalah penandatanganan Surat Perjanjian Pelatihan (SPP) sebagai bentuk komitmen otentik peserta dalam mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir, serta penjelasan teknis perkuliahan seperti tata tertib dan sanksi, timeline kegiatan, dan berbagai materi terkait ke SGI-an.

Penulis: Ades Marsela, (Trainer SGI)






UJI KOMITMEN GURU HULU SUNGAI UTARA MELALUI SELEKSI SGI MASTER TEACHER




Kegiatan  Open Recruitment calon  peserta SGI Master Teacher  kabupaten Hulu Sungai Utara telah dilaksanakan satu bulan lamanya dari tanggal 22 january 2018 sampai dengan 22 february 2018 kemarin.  Dan sekarang sudah sampailah kepada tahap para trainer untuk menyeleksi calon peserta yang telah mendafarkan dirinya baik secara online maupun manual. Kegiatan seleksi SGI Master Teacher meliputi  interview dan microteaching, untuk amuntai selatan di laksanakan pada sabtu, 24 February 2018.  

Melalui kegiatan interview para calon peserta diharapkan mampu menjawab pertanyaan secara terbuka tanpa ada hal –hal yang disembunyikan. Hal ini dilaksanakan dengan tujuan supaya memudahkan para interviewer untuk mengidentifikasi calon peserta yang layak bergabung dengan SGI. Dalam kegiatan interview, berbagai pertanyaan dilontarkan oleh interviewer kepada peserta, terutama terkait komitmen peserta dalam mengikuti program ini. Program ini berasal dari dana zakat yang dihimpun oleh lembaga Dompet Dhuafa, kemudian disalurkan kembali ke masyarakat melalui berbagai bidang kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan bidang lainnya. Terkhusus bidang pendidikan penyaluran dananya melalui salah satu  organisasi yaitu Sekolah guru Indonesia. Sekolah Guru Indonesia kegiatannya adalah melatih dan membina para guru agar memiliki jiwa 3P (Pengajar, Pendidik, dan Pemimpin). Guru Ades mengatakan karena dana ini dari zakat umat maka harus disalurkan juga kepada umat, dan memang hanya orang-orang yang tepat yang berhak mendapatkannya, yang dalam hal ini peserta yang akan diterima di SGI Master Teacher.

Dalam wawancara lain pun ditanyakan tentang kesanggupan  calon peserta untuk mengikuti semua perarturan yang ada di SGI, seperti wajib hadir 80 % selama pelatihan, berperan aktif saat pelatihan, mengerjakan berbagai tugas yang diberikan oleh fasilitator, serta keberlanjutan kegiatan pasca program berlangsung. Di SGI Master Teacher periode pertama ini, para trainer SGI HSU menyatakan akan menerima calon peserta yang memang  mempunyai komitmen yang sangat tinggi dan bersedia untuk  dijadikan kader penerus atau disebut dengan Trainer SGI selanjutnya di Hulu Sungai Utara, supaya estaped perbaikan kualitas pendidikan ini tetap berlanjut di kabupaten HSU sampai kapanpun.
Selain itu para trainer juga mencari calon peserta yang mempunyai keingin untuk selalu belajar, mengembangkan kompetensinya, dan mempunyai value untuk selalu berbagi, karena sejatinya kebermanfaatan ilmu itu jangan sampai hanya terhenti pada dirinya sendiri namun juga berlanjut juga kepada orang lain.  Jadi sudah tentu bahwa calon peserta yang diterima adalah guru guru terpilih.

Setelah interview  dilaksanakan kemudian dilanjutkan dengan kegiatan microteaching selama 5 menit, calon peserta diminta untuk  mensimulasikan performance selama kegiatan belajar mengajar (KBM) dikelas.  Tujuannnya untuk mengetahui kemampuan calon peserta dalam mengajar sebagai bahan pemetaan awal bagi para trainer. Berbagai proses kegiatan dilihat ketika calon peserta melaksanakan microteaching, diantaranya adalah persiapan sebelum pembelajaran seperti RPP, cara guru dalma membuka pembelajaran, keterampilan komunikasi guru, kemampuan guru mengelola kelas, strategi pembelajaran yang digunakan sampai kepada kegiatan menutup pembelajaran.

Setelah kedua kegiatan tersebut dilalui, trainer mengatakan bahwa pengumuman kelulusan akan dilaksanakan pada 1 Maret 2018 melalui whatsapp, media sosial, dan website Sekolah Guru Indonesia. Trainer juga menghimbau supaya para peserta selalu bersemangat untuk mengupgrade kompetensinya, terus bersemangat belajar dan berbagi, karena masa depan generasi bangsa ini berada dipundak para guru tranformatif.




UPACARA SENIN SEBAGAI BAHAN PENGENDALIAN DIRI




Kutai kecil, merupakan salah satu desa di kecamatan amuntai selatan. Desa yang sejuk dan dikelilingi oleh rawa, di desa ini lah tempat guru Ades mengabdikan dirinya selama sembilan bulan. Senin, 19 February 2018 ini adalah hari pertama Guru Ades mulai menjadi  guru atau pengajar di MI Mambaul Ulum. Mentari pagi menjadi pemantik semangatnya untuk melangkahkan kaki menuju MI tersebut. Sesampainya digerbang madrasah, hingar bingar tawa bahagia para siswa menyambut kedatangannya.
Tampak saat itu para siswa sedang membersihkan halaman madrasah yang merupakan kegiatan rutin setiap pagi, agar madrasah tetap terjaga kebersihannya, karena kebersihan adalah sebagain daripada iman. Setelah kegiatan tersebut, tepat pukul 07.45 WITA kegiatan upacara senin pun dimulai, yang menjadi petugas upacara adalah siswa kelas V dan pembina upacaranya adalah guru Ades itu sendiri.
Upacara senin yang diikuti oleh sekitar 115 siswa dan beberapa dewan guru beserta kepala madrasah pun berlangsung. Dimulai dari penyiapan oleh pemimpin upacara, penghormatan, laporan, penyanyian lagu Indonesia Raya, pembacaaan Pancasila, pembacaan UUD 1945, pembacaan tata tertib madrasah, dan sampailah  kepada amanat pembina upacara.
Dalam amanat upacaranya Ades menyampaikan bahwa, Pelaksanaan upacara bendera pada setiap hari Senin hendaknya jangan hanya sebagai seremonial belaka, sebagai rutinitas yang kurang bermakna. Tapi marilah setiap kegiatan upacara kita gunakan sebagai ajang untuk pengendalian diri kita. Agar selama pelaksanaan upacara ini kita bisa mengendalikan diri untuk bersikap sempurna. Kalau dalam keadaan siap kita harus siap, tidak boleh menengok kanan kiri, pandangan mata lurus kedepan, kepalan kedua tangan berada disamping badan, tidak mengobrol. Dan begitu juga kalau dalam keadaan istirahat kita juga harus istirahat.  Karena dalam bahasa ilmiahnya, kita ini selalu berada dalam ruang dan waktu, berada dalam lingkungan, dan kita harus menyesuaikan dengan lingkungan tersebut.
Kita ini bagian dari masyarakat pendidikan, berarti ada lingkungan madrasah. Cobalah, mulai dari masuk pintu gerbang madrasah, hendaklah para siswa sudah mulai bisa mengendalikan diri, misalnya bagaimana menghormati bapak ibu guru yang merupakan orangtua kedua kita dimadrasah. Kemudian bagaimana bisa tampak lebih rapi tanpa ditegur oleh bapak/ibu guru. Kemudian para siswa juga harus bersungguh-sungguh dalam belajar, supaya kelak bisa dengan mudah menggapai cita cita yang diinginkan.
Tutur Ades juga, contoh pengendalian diri yang lain misalnya setiap bel berbunyi untuk ganti pelajaran, hendaknya siswa jangan sampai berkeliaran lagi di luar kelas, kecuali kalau memang pada jam berikutnya adalah pelajaran olahraga ataupun mata pelajaran outing class.  Kemudian kalau jam pelajaran telah usai, jika sudah tidak ada kepentingan lagi dimadrasah. Hendaknya para siswa segera pulang kerumah masing-masing, karena orangtua kita sudah menunggu nunggu kita dirumah, kurangi nongkrong-nongkrong, bergerombol yang tidak berfaidah, supaya terhindar dari suatu hal yang bersifat negatif.

Setelah amanat pembina upacara selesai, dilanjutkan dengan penyanyian lagu wajib nasional dan  mars madrasah, penghormatan dan laporan akhir, serta ditutup dengan doa. Kemudian setelah upacara dibubarkan anak-anak saling berjabat tangan atau bersalaman kepada bapak ibu guru di MI mambaul ulum.
Penulis: Ades Marsela (Trainer SGI Hulu Sungai Utara)

SINERGI MEMAJUKAN PENDIDIKAN BERSAMA SGI HULU SUNGAI UTARA




Senin, 12 February 2018 bertepatan di kota Amuntai, Sekolah Guru Indonesia mengirimkan tiga  orang Trainer Pendidikan yang akan bertugas selama 9 bulan kedepan terhitung sejak 12 February 2018 sampai dengan 29 oktober 2018 di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Para trainer pendidikan tersebut di antar langsung oleh Ketua  Sekolah Guru Indonesia (SGI) bapak Ahmad Abdul Wasiduin untuk  berkunjung ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag)  kabupaten HSU dalam rangka memfollow up jalinan kerjasama antara SGI dan pemerintah setempat untuk program ini. Para trainer disambut hangat oleh bapak Nasrullah selaku Kassubag Kemenag HSU.

Pada kesempatan ini Tim Trainer SGI HSU diberikan amanah  oleh bapak Bunyamin selaku Kassie Madrasah HSU  untuk mensosialisasikan program SGI Master Teacher di acara  Rapat Kordinasi Nasional (RAKORNAS) Madrasah se Hulu Sungai Utara. Rakornas tersebut dihadiri oleh berbagai petinggi Kementerian Agama HSU, ketua KKMI dan semua kepala MI, MTs dn MA se Hulu sungai Utara.

Pada sambutan yang disampaikan oleh bapak Nasrullah sebagai  Kassubag Kemenag mengatakan bahwa SGI akan mengirimkan trainer pendidikan yang berasal dari luar pulau kalimantan,  diantaranya adalah Ades Marsela dari Sumatera Selatan, Habib Alwi Jamalulel dari Banten dan Muh. Wahyudin dari Makassar. Kemudian  salah satu kegiatan ketiga trainer ini adalah melatih dan membina  para guru MI/SD di kabupaten Hulu Sungai Utara, untuk tempat utama pelatihannya terletak di tiga kecamatan yaitu kecamatan amuntai selatan, kecamatan Danau Panggang dan kecamatan Sungai pandan. Selain kegiatan melatih dan membina guru, kegiatan selanjutnya adalah mengajar pada tiga Madrasah di kab. HSU, melaksanakan pemberdayaan masyarakat, dan melaksanakan riset pendidikan. Kemudian harapannya agar semua stakeholder, pemerintah, tokoh pendidikan, tokoh masyarakat dan masyarakat setempat dapat bersinergi dengan baik, demi kabupaten Hulu Sungai Utara yang lebih MANTAP.
Pak Ahmad Abdul Wasiudin  mensosialisasikan program pendidikan yang akan  kami laksanakan yaitu program SGI Master Teacher (SMT). SGI Master Teacher adalah pelatihan dan pembinaan guru intensif dengan tujuan membentuk guru yang berjiwa pendidik, pengajar, dan pemimpin, yang dilakukan setiap pekan selama tiga bulan dan pelatihannya gratis.  
Dalam pemapaarannya pak ahmad juga membahas beberapa ciri khas dari pelatihan guru ini yaitu terciptanya 10 Kepemimpinan Guru Indonesia diantaranya adalah (1) Teladan menegakkan ibadah, (2) Disiplin mengelola waktu, (3) Gemar membaca buku, (4) Pelopor kebersihan sekolah, (5) Aktif memberdayakan masyarakat, (6) Sahabat terbaik siswa, (7) Tertib menyiapkan administrasi, (8) Kreatif membuat media (9) Profesional dalam mengajar, (10) Gigih untuk meneliti.
Berbagai Keuntungan peserta dalam mengikuti SGI Master Teacher adalah Tergabung dalam 1500 aktivis SGI, Pelatihan oleh trainer berpengalaman, Pembinaan, coaching, dan konsultasi saat dan pasca program, Pengalaman merancang, mempraktikan, dan merefleksi kegiatan belajar dan mengajar, Bimbingan penelitian tindakan kelas, Sertifikat berdurasi 100 jam dan  Berkesempatan menjadi trainer SGI.
Program SGI Master Teacher sangat memfasilitasi para guru yang ingin  meningkatkan kompetensi keguruannya. Berbagai persyaratan pendaftaran yang harus dipenuhi antara lain adalah Muslim/Muslimah, Guru SD/MI, Usia maksimal 40 tahun, Pendidikan minimal S1, Komitmen mengikuti program, Bersedia menjalankan program setelah pelatihan, Tidak merokok selama menjalankan program, Sehat jasmani, rohani, dan tidak dalam keadaan hamil, Mendapatkan surat rekomendasi dari kepala sekolah.

Pendaftaran Batch I dimulai sejak 22 Januari  sampai 22 Februari 2018 ,  Seleksi Interview dan Microteaching dilaksanakan pada tanggal  25 Februari 2018, Pengumuman Kelulusan yaitu pada tanggal 1 Maret 2018, kemudian Perkuliahan dilaksanakan pada 4 Maret sampai  13 Mei 2018.

Yuk Daftarkan diri Anda di SGI Master Teacher, Cara Pendaftaran:
 Mengisi formulir pendaftaran di
http://bit.ly/FormulirPendaftaranSGI
 Siapkan soft file pas foto 3x4, ktp, ijazah terakhir, dan surat rekomendasi kepala sekolah (
http://bit.ly/RekomendasiKepsek) untuk diupload di formulir pendaftaran.

Pengirim : Ades Marsela (Trainer SGI HSU)


Menariknya Sekolah Islam Terpadu ??





Perjumpaan dengan seorang praktisi pendidikan adalah hal menarik bagi saya. Ya seperti ada energi positif yang menyusup ke relung diri ini, yang membuat hati selalu ingin bergegas untuk membenahi pendidikan di negri tercinta.
Selain itu Magister manajemen pendidikanpun  membuat ku banyak mengenal model pendidikan di Indonesia. Salah satunya Sekolah Islam Terpadu (SIT). Iya sangat menarik, menyatukan dua ruh pendidikan menjadi satu kesatuan, menyatukan pendidikan ala barat dengan ke Islaman. Ya mimpi saya tentu semakin menggebu-gebu untuk mempunyai sebuah sekolah dengan model seperti itu. Learn learn and learn.  well today, we met Mr. Amru. He is a Prinscipal in SMA Insan Cendikia Mandiri at Gunung Geluis. He is one of inspirator for me. Mungkin, ini jawaban dari doa ku ?? bisa bertemu dengan praktisinya  langsung heheh. Banyak sekali hal yang renyah untuk di pelajari, dan memberikan insight tersendiri untuk saya khususnya.
To Mr. Amru, ratusan jempol dehh buat ustadz, pola pendidikan yang beliau jabarkan tentang sekolahnya keren banget. Berawal dari gerbang masuk ke sekolahnya kami menemui kesejukan tersendiri, suasananya ibarat sedang halimun, embun berkabut, pepohonan menghijau, ya sebut saja lingkungannya begitu asri. Dan ketika kami menuju ruangan, tertulis dipintunya itu “Ruangan Ide” jadi orang yang tidak punya ide tidak boleh memasuki ruangan tersebut, kalau dalam temat kerja lain ruang ide itu sebutannya adalah ruang rapat. Nomenklatur di sekolah tersebut sangat unik, semuanya dirubah menjadi hal yang ranahnya positif, contoh lagi PR kalau disini sebutannya adalah suplemen, dan banyak istilah unik lainnya.


Ilmu manajemen pendidikan yang kami pelajari di UIN rasanya-rasanya teraplikasi di sekolah ini. Misalnya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), pola rekrutmen tenaga pendidiknya begitu menarik. Beberapa syaratnya adalah kompetensi dan kepribadian Islami, Minimal S1, pengalaman mengajar miniman 3 tahun, serta lulus tes wawancara psikotes dan microteaching. Dengan pola seperti itu tentu tenaga pendidik yang disaringpun akan berkualitas.
Sekarang melangkah ke model kurikulum nya, kurikulum di buat dengan nama TERPADU.
1.      (T) telaah. Mengkaji konsep-konsep dasar materi (Tadabur).
2.      (E) Eksplorasi. Melakukan aktifitas menggali pengetahuan.
3.      (R) rumuskan. Merumuskan hasil eksplorasi
4.       (P) Presentasikan. Mempresentasikan/ mendiskusikan temuan
5.      (A)Aplikasi. Mengimplementasikan ilmu hasil pembelajaran.
6.      (D) Duniawi, kaitkan dengan kehidupan dunia
7.      (U) Ukhrowi. Jadikan amalan untuk menuju akhirat.
Ditambah dengan suasanan belajar yang begitu bervariasi, jadi belajar tidak hanya berada di dalam kelas  tetapi juga outing. Dan Sama seperti SIT lainnya, sekolah ini juga boarding School. Jadi ada kehidupan berasramanya, tentu kehidupan seperti ini berdampak baik untuk kepribadian anak. Kegiataannya antara lain morning time, kultum, tilawah Alquran, olahraga, tahfizh, blocking time, kegiatan mandiri, OSICMA, ekskul (sains, english, literasi, pramuka, field trip, konseling dan banyak kegiatan lainnya. Dan selain itu anak-anak di treatment juga untuk meningkatkan jiwa enterpreneurnya dan jiwa sosialnya. Ya itu sedikit jabaran dari SMA ICM Gugel.
Dan inspirasi yang sangat terpatri dari pertemuan ini adalah jadi lah anak muda yang mau merawat indonesia, education education and education. Menurut saya, belajar, bukan hanya sekedar merubah nasib, tapi lebih dari itu, akan menentukan perjalanan hidup seseorang, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Bukan cuma dirinya, tapi juga orang dekatnya, anak mereka, orang tua mereka. Maka dari itu teruslah belajar. Karena pendidikan yg menyeluruh, mestinya mempersiapkan anak untuk hidup baik di dunia maupun akhirat nanti. Nah inilah alasan pertama saya mengapa Saya tertarik dengan SIT. Karena di SIT, anak tidak hanya dikembangkan aspek akademik-nya, tapi juga aspek spiritual dan mental-nya. Itu makanya di SIT, Pendidikan Agama Islam memiliki porsi yg lebih banyak dibanding sekolah lainnya. Di SIT ada pelajaran Al Quran yg mengajarkan anak membaca dan menghafal Al Quran. Jadi sejak dini anak sudah diajarkan berkomunikasi dg Tuhan-nya. Mereka juga diajarkan sejarah para Nabi, khususnya Nabi Muhammad SAW. Inilah metode pembelajaran dalam Quran, menceritakan kepada kita masa lalu untuk diambil pelajarannya.
Alasan Kedua, di SIT ada program pengembangan karakter, soft skill. Sebagaimana kita tau, bahwa soft skill ini yg sangat menentukan kesuksesan seseorang. Program soft skill yg ada di SIT dimulai dr program pembentukan karakter yg dilaksanakan tiap pekan, ada program sosial untuk membantu sesama yg mengalami musibah, baik skala nasional maupun international. Dan yg utama adalah di SIT ada kegiatan Pramuka, salah satu kegiatan di sekolah yg memiliki lembaga atau tautan hingga ke tingkat internasional, sehingga anak-anak dibangun wawasannya utk berpikir secara global.
Alasan ketiga, biaya sekolah yg cukup tinggi, bukan mahal ya. Karena mahal atau murah adalah relatif. Buat orang yg memiliki kelebihan harta, biaya di SIT itu murah. Biaya tinggi, beda dg mahal. Mahal belum tentu bagus, tapi biaya tinggi mencerminkan bahwa di sekolah tsb memang ada program yg sudah dirancang utk periode waktu tertentu. Ini tentu beda dengan sekolah yg berbiaya rendah dan tidak memiliki program. Jadi, ketika kita melihat biaya yg tinggi, lihatlah hasilnya. Allah akan menyediakan mimbar dr cahaya buat orang tua yg memiliki anak yg hafizh Quran. Tapi semoga Allah mengabulkan doaku untuk mendirikan School based Quality-Cheap. s
Alasan Keempat, ada teori bahwa tidak mungkin seseorang memberi sesuatu jika ia tidak memiliki sesuatu, begitulah sejatinya seorang guru. Jadi guru harus terus dibina agar bisa melaksanakan tugas mendidik dengan baik. Nah sepanjang yg saya ketahui, untuk menjadi guru di SIT ada syarat khusus terkait dg kepribadian, skill, spiritual dan sosial. Dan semua itu terus dibina sepanjang ybs menjadi guru di SIT. Jadi insyaAllah tidak ada kekhawatiran ketika kita melepas anak kita di SIT.
Semoga guru Ades bisa mendirikan Sekolah islam Terpadu Boarding school Di Muara Enim, apda ahun 2019. Aamiin ya Allah.