Baby Hello Kitty
Instagram

Baby Hello Kitty

Rabu, 04 Januari 2017

TO BE AWAKEN TEACHER


Seorang guru disebut sebagai guru profesional karena kemampuannya dalam mewujudkan kinerja profesi guru secara utuh yang dilaksanakan sebaik baiknya dalam menacapai tujuan pendidikan. Guru profesional dituntut untuk mampu memikul dan melaksanakn tanggung jawabnya sebagai guru kepada peserta didik, orangtua, masyarakat, bangsa negara serta agamanya. Guru profesional akan tercermin dalam penampilan pelaksanaan pengabdian tugas tugass yang diandai denga keahlain baik dalm materi maupun metode.



Beberapa penyakit berbahaya yang melemahkan kualitas guru dalam melaksanakn tugas sehingga berdampak negatif terhadap upaya peningkaan mutu pendidikan. Setelah kita mengetahui penyakit berbahaya ini harapannya guru Indonesia akan sadar, dan berbuat hal yang selayaknya dilakukan oleh seorang guru.

Berikut berbagai macam penyakit guru yang harus dihindari:
1.    Kudis (kurang disiplin) melaksanakan tugas asal asalan tidak tepat waktu, tidak akurat rencana dan program
2.      Kurap (kurang rapih) penampilan fisik (performan acak acakan persiapan administrasi KBM asal-asalan
3.      Kusta (kurang strategi)
4.      Tampil mengajar dihadapna siswa hanya mneggunakan metode ceramah sehingga membosankan
5.      Asma (asal masuk kelas)
Ketika guru masuk kelas tanpa persiapana dan perencanaan matang secara tertulis dan sitematis
6.      Asam urat ( asal sampai materi urutan tidak akurat)
7.      Diabetes (dihapan anak bekerja tidak serius)
8.      Diare (dikelas anak diremehkan), potensi bakat dan minat anka kurang diperhatikan
9.      Gatal (gaji tambah aktivitas lesu)
10.  Ginjal (gaji nihil jarang aktif dan lambat) gaji minus tiap bukan karena habis oleh kredit bank akhirnya hilanglah gairah mnegajar
11.  Hipertensi (hilang perhaian tehadap nasib siwa) prestasi siswa tidak diperhatikan, mau pintar atau bodoh, tidak ada upaya pengayaan bagi siswa
12. Kanker(kantong kering) lebih besar pengeluaran daripada pemasukan, sehingga hilanglah semangat melaksanakan tugas
13.  Rematik (rendah motivasi anak tidak simpatik)
14.  Struk (suka terlambat untuk masuk kelas)
15.  TBC (tidak bisa Vomputer) alias GAPTEK, idak ada usaha untuk meng-upgrade kompetensi diri, sehingga penguasaan teknologi informasi rendah.
16.  Tipus(tidak punya selera) ketika mengajar kurang gairah.
17.  Prostat (program dan strategi tidak dicatat) ketika kKBM tidak disertai silabus dan RPP.
18.  Liper (lekas ingin pergi) tidak betah berada disekolah, tidak antusias masuk kelas bhakan sebaliknya ingin segera pulang untuk mencari tambahan penghasilan
19.  Mual (mutu amat lemah) masih banyak guru yang belum mempunya 4 kompetensi yang harus nya dimiliki oleh setiap guru.
20.  Lesu (lemah sumber) buku sumber pelajaran hanya mengandalkan buku paket, idak memiliki buku referensi yang variatif sehingga wawasannya sempit.
Waspada jenis jenis penyakit ini jangan sampai merabah kepada para guru Indonesia
“Be awaken teacher”

Bangga Jadi Guru
Guru Berkarakter
Menggenggam Indonesia
"Sekolah guru Indonesia_XXI"

RESENSI BUKU BUKAN SEKADAR KOPI “PRINSIP-PRINSIP DI BALIK KESUKSESAN STARBUKCKS”





Bukan Sekadar Kopi                : Bukan Sekadar Kopi “Prinsip-Prinsip di Balik Sukses Starbucks
No. ISBN                                : 978-979-22-3881-5
Penulis                                      : Howard Behar
Penerbit                                    : PT. Gramedia Pustaka Utama 
Tanggal terbit                            : Juli - 2008
Jumlah Halaman                        : 248
Berat Buku                               : 350 gram
Jenis Cover                              : Soft Cover
Dimensi(L x P)                         : 135x200mm
Kategori                                   : Kepemimpinan
Text Bahasa                             : Indonesia ·


Buku ini ditulis langsung oleh Howard Behar yang merupakan mantan Presiden Starbucks Internasional.  Howard Behar bergabung dengan Starbuck pada tahun 1989 sebagai eksekutif senior ketika Starbuck baru memiliki 28 gerai. Posisi yang pernah dijabatnya ketika bekerja di starbucks termasuk wakil presiden eksekutif bidang penjualan dan operasi, presiden Starbuck International, dan presiden Starbucks Nort America. Dia juga menjadi anggota dean direksi Starbucks sejak tahun 1996. Ia tinggal di Seattle bersama istrinya, Lym. Janet Goldstein adalah konsultan penerbitan yang telah bekerja bersama enterpreneur, pemimpin bisnis dan organisasi nirlaba, ia tinggal di New York.
Selama bertahun-tahun menjadi senior eksekutif di starbucks. Howard Behar telah memberikan kontribusi dalam membangun budaya starbucks, yang  menekankan pentingnya manusia  dalam keuntungan. Dalam buku ini dia mengungkapkan sepuluh prinsip kepemimpinannya yang telah membantu starbuck tumbuh menjadi merk terkenal diseluruh dunia.
Behar memulai dengan pemikiran bahwa bila kita menghadapi pegawai dan pelanggan sebagai manusia, semua akan berjalan lebih lancar. Jika kita memperlakukan pegawai sebagai manusia (bukan biaya tenaga kerja). Mereka akan mampu meraih hasil yang luarbiasa. Dan apabila kita memperlakukan pelanggan sebagai orang yang kita layani (bukan hanya sumber pendapatan), kita akan membangun hubungan yang mendalam dengan mereka dan mereka akan menjadi pelanggan setia.
Pendekatan ini menjadi prinsip penting sejak berdirinya Starbucks hingga sekarang. Behar membagi berbagai kisah tentang titik balik sejarah perusahaan ini saat ia berjuang memegang teguh budaya ini sementara perusahaan tumbuh pesat. Dia mengungkapkan pentingnya membangun kepercayaan, menghadapi tantangan, berani bermimpi, dan berbagai prinsip lainnya.
Behar yakin bahwa kini bekerja menjadi tidak begitu hirarkies lagi dan saat ekonomi dunia  cenderung lebih mementingkan keterkaitan dan hubungan, berbagai prinsip kepemimpinan pribadi menjadi lebih penting dibandingkan dahulu.

10 PRINSIP STARBUCK , BUKAN SEKEDAR KOPI BIASA
Menjadi sebuah perusahaan yang besar membutuhkan proses yang sangat teratur dan terencana. Starbucks telah melakukan hal ini, berawal dari usaha yang kecil kemudian menjadi besar dan mendunia.  Selama bertahun-tahun menjadi senior eksekutif di Starbuck,  Howard Behar telah berkontribusi membangun budaya Starbucks,  yang menekankan pentingnya manusia diatas keuntungan. Di starbucks, semua karyawan kami sebut sebagai partner. Salah satu alasannya adalah setiap orang yang bekerja disana memiliki kesempatan untuk mendapatkan saham perusaahaan. Selain itu, menggunakan istilah partner karena inilah bagaimana kami ingin memperlakukan semua orang. Istilah itu bukanlah sekadar basa basi tetapi untuk mengingatkan kami bahwa kami semua adalah partner  dalam mewujudkan impian bersama.  Dia mengungkapkan sepuluh prinsip dalam menjalan perusahaan dan membantu Starbuck menjadi merek terkenal diseluruh dunia.
Berikut sepuluh prinsip itu:
1.      Mengenal siapa diri anda: Pakai satu Topi Saja
2.      Mengetahui Mengapa Anda Di sini: Lakukan Karena Ini Benar, Bukan Karena Ini Cocok Untuk CV Anda
3.      Berpikir Secara Mandiri: Orang yang Menyapu Lantai yang Seharusnya Memilih Sapu
4.      Membangun Kepercayaan: Peduli, dan Bersungguh-sungguhlah
5.      Dengankan Kebenaran: Dinding Berbicara
6.      Akuntabel: Hanya Kebenaran yang Terdengar Seperti Kebenaran
7.    Ambil Tindakan: Berpikir Seperti Orang yang Bertindak dan Bertindak Seperti Orang Yang  Berpikir
8.      Hadapi Tantangan: Kita Semua adalah Manusia
9.      Melatih kepemimpinan: Suara yang Bising dan Suara yang Tenang
10.  Berani bermimpi: Katakan Ya, Kata Paling Berdaya di Seluruh Dunia
 
Buku ini, disajikan dengan tampilan yang cukup sederhana, tanpa bertele-tele dan sangat sistematis, Behar berbagi pengalamannya tentang 10 prinsip kepemimpinan berdasarkan pengalamannya selama memimpin di Starbucks. Buku ini sangat menarik untuk dibaca dan dikaji karena:
Pertama, karena diangkat langsung dari pengalaman nyata dalam menjalankan perusahaan.
Kedua, karena buku ini ditulis dengan gaya bahasa dari hati ke hati. Seperti diungkapkan oleh Howard Schultz dalam kata pengantar, Howard Behar adalah seorang pemimpin yang menjalankan organisasi berdasarkan hati nurani. Beberapa catatan menarik, dan pelajaran yang bisa diambil dari buku ini adalah sebagai berikut.
1.      Dalam buku ini Behar membagi pengalamannya yang sangat berharga dalam mengelola karyawan, yang diperlakukan bukan hanya sebagai aset perusahaan, tapi sebagai manusia. Menurut Behar, aset itu bersifat tetap sementara manusia selalu berubah dan berkembang manusia mempunyai perasaan,sehingga harus dihargai dan didengar, dan dengan cara seperti itulah manusia akan lebih mandiri mengembangkan kreativitas yang ada dalam dirinya.
2.      Behar adalah seorang motivator dan jeli melihat potensi seseorang. Howard menekankan bahwa bekerja bukanlah untuk mengejar CV dan dia bukanlah pemimpin yang melihat seseorang berdasarkan CV-nya yang mengagumkan. Melainkan, seseorang harus dilihat dari “passion” dan impian pribadinya yang harus sesuai dan sejalan dengan visi perusahaan.
3.      Tak sekedar “memamerkan” berbagi kisah sukses Starbucks, Behar juga mengungkapkan cerita-cerita “rahasia”, misalnya tentang pasang-surut hubungannya dengan Howard Schultz. Tak ketinggalan, ia juga mengungkapkan saat-saat yang harus dihadapinya ketika mengambil keputusan sulit, yang tidak sesuai dengan hati nuraninya. Dan juga yang terpenting, bagaimana Starbucks diuji untuk tetap mempertahankan visinya memberikan gaji yang lebih tinggi di atas rata-rata walaupun itu akan menggerus keuntungan perusahaan.

Ini adalah sebuah buku yang sangat pas karena apa yang dituliskan bukan sekedar teori. Ini bukan sekedar konsep dan strategi untuk menempatkan manusia di atas variabel lainnya dalam bisnis. Namun, apa yang telah mereka yakini ternyata memang menghasilkan sesuatu yang sangat luar biasa seperti apa yang kita saksikan saat ini. Sebuah visi yang kuat, dengan eksekusi penuh kedisiplinan, menjadikan Starbucks bukan sekedar kedai kopi biasa, melainkan perpaduan antara kopi berkualitas dan pelayanan yang terbaik.

Semoga Bermanfaat :)