Amuntai, 17 Mei 2018 Diawal
ramadhan berkah ini Sekolah Guru Indonesia (SGI) kembali hadir menyapa para
guru pembelajar di wilayah Hulu Sungai Utara dengan mempersembahkan sebuah
workshop tentang Gerakan Bangga Jadi Guru, yang tujuannya untuk meningkatkan
gairah guru dalam belajar dan senantiasa bersemangat meningkatkan kompetensi
keguruannya. Tema workhsop kali ini adalah “MENDESAIN KELAS MODEL” yang diisi
oleh tim trainer SGI Amuntai Tengah dan
didampingi guru Ades Marsela.
Kelas merupakan salah
satu hal yang penting untuk melancarkan proses belajar dan mengajar. Karena di
kelas itulah, para siswa bisa mengekpresikan segala kemampuan yang ada dalam
dirinya. Namun kelas seperti apa, yang kira-kira bisa memfasilitasi perkembangan
pengetahuan siswa. Bentuk kelas tidak selalu bersifat tradisional dengan bentuk
yang sama saja, namun bisa juga dirubah dengan berbagai bentuk yang lebih
menarik agar pembelajaran tidak monoton.
Dalam peyampaian
materinya guru Reza Wahyu menyampaikan bahwa Ada beberapa macam prinsip
penataan Kelas Model, diantaranya visibilitas, aksesbilitas, Flexibelitas,
keindahan dan kenyamanan. Hal pertama yang harus diperhatikan guru dalam menata
ruangan kelas adalah keleluasaan pandangan (visibility). Artinya, penempatan
atau penataan barang-barang dikelas tidak menganggu pandangan siswa dan guru,
sehingga siswa secara leluasa dapat memandang guru atau benda/kegiatan yang
sedang berlangsung. Kemduian yang kedua
aksesbilitas (Mudah dicapai), Kesulitan siswa dalam menjangkau barang-barang
yang diperlukan dalam pembelajaran, tentu akan sering membutuhkan guru dan itu
hal yang merepotkan. Supaya hal tersebut tidak terjadi maka letakkan
barang-barang yang dibutuhkan oleh siswa pada tempat yang mudah dijangkau. Yang
ketiga Fleksibilitas (Keluwesan). Barang-barang yang ada dalam kelas hendaknya
mudah untuk ditata dan dipindah-pindahkan sesuai dengan tuntutan kegiatan
pembelajaran yang akan dilakukan siswa dan guru. Dan tidak lupa juga kenyamanan
ruangan kelas akan sangat berpengaruh terhadap konsentrasi dan produktivitas
siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Faktor-faktor yang mempengaruhi
kenyamanan adalah suhu di dalam ruangan apakah lembab atau panas, pencahayaan
apakah terlalu gelap atau sangat terang(silau), kegaduhan diluar ruangan kelas.
Dan terakhir Prinsip keindahan, Ruangan kelas yang indah dan menyenangkan
berpengaruh positif terhadap sikap dan tingkah laku siswa terhadap kegiatan
pembelajaran. Selain itu ruangan kelas yang menyenangkan dapat meningkatkan pengembangan
nilai keindahan pada diri siswa karena siswa melihat langsung model/contoh yang
dilakukan guru dalam menata kelas.
Selain beberapa prinsip
diatas seorang guru juga harus bisa menata bentuk tempat duduk agar siswa tidak
bosan. Bentuk dan ukuran tempat yang digunakan bermacam-macam, ada yang satu
tempat duduk dapat di duduki oleh seorang siswa, dan satu tempat yang diduduki
oleh beberapa orang siswa. Sebaiknya tempat duduk siswa itu mudah di ubah-ubah
formasinya yang disesuaikan dengan kebutuhan kegiatan pembelajaran agar
pembelajarannya lebih efektif. Berikut
beberapa bentuk tempat duduk, Formasi Huruf U, Formasi Corak Tim, Meja
Konferensi, Lingkaran, Kelompok untuk kelompok, Workstation, Breakout
Groupings, Susunan Chevroun, Kelas Tradisional dan Audiotorium.
Harapannya setelah
mengikuti workshop ini para guru bisa mendesain kelasnya senyaman mungkin
dengan bentuk tempat duduk yang sesuai dan tidak monoton. Selain itu juga
harapannya guru-guru selalu bersemangat untuk belajar, bergerak dan berbagi
demi pendidikan Indonesia yang lebih baik. Ujar Guru Ades.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar