Baby Hello Kitty
Instagram

Baby Hello Kitty

Kamis, 31 Agustus 2017

Ular Tangga Budaya Indonesia (ULBI)


Hallo guru hebat... Siapa yang tidak tahu dengan permainan ular tangga ? permainan yang begitu familiar dikalangan anak-anak. Nah akan lebih menarik lagi kalau permainan itu dikombinasikan dengan pembelajaran di dalam kelas. Contohnya pembelajaran IPS, materi  “Budaya Indonesia”. Ya tentang provinsi, ibukota, suku bangsa, rumah adat, lagu daerah, tarian dan budaya lainnya.
Ular tangga yang sering kita temui adalah permainan papan yang terdiri dari beberapa kotak, dan di beberapa nomor terdapat ular dan tangganya. Namun pada ular tangga budaya Indonesia (ULBI) ini dikemas dengan model peta buta negara Indonesia, dimana disetiap provinsi disetiap pulau Indonesia di beri nomor masing-masing, kemudian ada beberapa nomor juga yang ada ular dan ada tangganya. Setiap angka dadu yang keluar atau tempat berhenti permainan akan diberikan soal-soal yang berkaitan dengan budaya yang ada di Indonesia. Permainan ular tangga ini dapat dilakukan secara individu dan secara berkelompok.
Media ULBI ini muncul karena berawal dari keprihatinan penulis akan pembelajaran IPS yang cukup membosankan, karena banyak hapalannya. Kemudian, terkadang guru juga akan mengalami puncak kelelahan ketika mengajar, apalagi jika guru hanya menggunakan metode ceramah saja untuk menyampaikan  materi pelajaran ke siswa !! Aduh mungkin ketika saya masih menjadi siswa kelas dasar  sudah bosan sekali mendengarkan gurunya yang hanya ceramah saja di depan kelas. Sehingga muncullah media ini untuk mengatasi permasalahan belajar yang ada. Nahhh media ULBI ini menjadi solusi lohh guru hebat, cocok banget untuk digunakan sebagai media penyampai materi Budaya Indonesia kepada siswa siswa tercinta.
Mari kita telurusi bagaimana proses pembuatannya dan alat bahan yang digunakan itu apa saja. Ternyata Media ULBI ini sangat mudah membuatnya serta dengan bahan dan alat yang terjangkau, jadi tidak usaha mendaki gunung dan menyebrangi lembah untuk mendapatkan perlengkapannya. Cukup siapkan Kertas Karton, Kertas Origami, Kertas asturo, Spidol, Pulpen ,  aqua gelas, Tutup minuman, lem dan gunting.
Berikut cara membuatnya guru hebat:
Siapkan perlengkapan  dan peralatan yang ada
Gambarlah miniatur pulau di Indonesia, serta berikan nomornya.
Gambar point-point yang harus ada di media tersebut
Buatlah dadu
Taraaa, Media siap digunakan

Dan berikut penjabaran kegiatan pembelajaran dengan menggunakan media ULBI:
Guru menampilkan peta buta pulau- pulau  di Indonesia di depan kelas. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan cara “bercerita tentang kesuksesan seseorang sehingga dengan prestasinya dia dapat pergi mengelilingi pulau yang ada di Indonesia” sambil menunjuk pulau yang ada di peta buta tersebut. Dalam hal ini anak-anak merasa sangat takjub dengan cerita guru, sehingga tergambar dalam pikiran mereka pulau-pulau apa saja yang ada di Indonesia.
Kemudian siswa di berikan challenges  lagi untuk menunjukkan satu persatu nama benua yang ada di peta buta tersebut.
Guru memberikan sedikit penjelasan pulau-pulau yang ada di Indonesia, dan siswa diberikan materi  pelajarannya juga.
Setelah itu siswa dibagikan kertas gulungan yang berisi nama-nama provinsi di Indonesia, maka bagi siswa yg provinsinya berada dalam satu pulau akan bergabung.  (3 kelompok)  yaitu kelompok Sumatera, jawa dan sulawesi.
kemudian kelompok tersebut akan bertanding memainkan permainan ular tangga budaya Indonesia.
Setiap nomor tempat berhenti , akan diberikan pertanyaan. Kelompok tersebut akan menjawab pertanyaannya dan menjelaskan. Apabila jawaban benar maka akan mendapatkan point dari guru (15 point)
Apabila  permainan berhenti di ular maka pemain akan mengulang, dan punismentnya adalah menyanyikan lagu daerah dari provinsi tersebut.
Apabila  berhenti di tangga ,maka pemain akan naik kenomor ditangga tersebut. Dan mendapatkan point 5.
Pemain yang finish lebih dulu akan mendapatkan point 10.

Berdasarkan praktek permainan ULBI bersama rekan Guru SGI 21, mereka sangat tertarik dengan media pembelajaran ini. Karena hal tersebut di latarbelakangi bahwasanya media pembelajaran IPS itu sangat sulit untuk ditemui, dan media tersebut bisa dijadikan salah satu solusi untuk penyampaian materi pelajaran. Sehingga muncullah beberapa Keunggulan dari media pembelajaran ULBI antara lain:
Media permainan ular tangga budaya Indonesia dapat meningkatkan daya imajinasi dan daya nalar anak tentang provinsi-provinsi yang ada di Indonesia beserta ragam kebudayaannya.
Media permainan ular tangga budaya Indonesia dapat dipergunakan dalam kegiatan belajar mengajar karena kegiatan ini menyenangkan, sehingga anak tertarik untuk belajar sambil bermain.
Anak dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran secara langsung.
Media permainan ulartangga dapat dipergunakan untuk membantu semua aspek perkembangan anak, salah satunya mengembangkan kecerdasan logika.
Media permainan ulartangga dapat merancang anak belajar memecahkan masalah sederhana tanpa disadari oleh anak.
Penggunaan media permainan ular tangga dpat dilakukan baik di dalam kelas maupun diluar kelas.
Praktek pembuatan media di kelas kreatif sangat menantang sekali, karena kami harus mengunggah semua asa semua rasa yang ada demi menemukan sebuah ide media pembelajaran. . Membuat media yang sesuai dengan materi pelajaran, yang mudah dibuat dan mudah digunakan, serta memfasilitasi semua modalitas belajar yang dimiliki siswa. Media pembelajaran yang manfaatnya sangat besar, untuk menuntaskan permasalahan pembelajaran dikelas.
Sekiaaan, semogaa bermanfaat dan berkahh :D

Selasa, 29 Agustus 2017

IBU PENDIDIK ADALAH GURUNYA PARA GURU


Kemajuan sebuah bangsa tak pernah lepas dari peran kaum ibu. Begitu besar peran ibu dalam mendidik anaknya-anaknya, maka tidak dapat dipungkiri bahwa ibu adalah madrasah yang pertama. Derajat seorang ibu lebih tinggi 3 kali dibandingkan ayah. Seperti dalam hadist diriwayatkan; seseorang datang menghadap rasulullah, “wahai Rasulullah, siapakah manusia yang paling berhak untuk saya perlakukan dengan baik” Beliau mennjawab, “Ibumu” ia bertanya lagi, lalu siapa ? “ibumu”, lalu siapa lagi “ibumu”, dan bertanya lagi lalu siapa ? “baru ayahmu” (H.R. Ahmad  dan Abu dawud). Sungguh mulia derajat seorang ibu, sehingga rasulullah memerintahkan menghormati ibu sebleum ayah, kenapa ? karena begitu banyak hal yang telah dilakukan oleh ibu, dari mengandung, melahirkan, merawat, dari engkau yang bukan apa-apa sampai menjadi manusia yang bisa bermanfaat bagi orang lain. Ayahpun begitu, namun peran ibu lebih dominan dari ayah.

Mendidik adalah tugas mulia sepanjang masa. Tak ada tugas mulia bagi seorang ibu terhadap anaknya melainkan menjadi madrasah baginya. Seorang ibu haruslah paham bahwa mendidik anak adalah kewajiban besar yang harus dipikul dia atas pundaknya. Dialah pilar utama dalam proses tarbiyyah bagi anaknya. Prestasi dan kesuksesan anak  sangat berkaitan erat dengan peran ibu sebagai madrosah pertama bagi anaknya.

Untuk menjadi madrosah utama bagi para anaknya di butuhkan berbagai bekal utama. Bagaimana mungkin seorang  anak akan belajar jika pengajarnya bodoh akan ilmu dan adab mulia? Kesiapan bekal seorang ibu sangat mempengaruhi proses pembelajaran anak yang di asuhnya. Ibarat sebuah instansi sekolah, maka sekolah tersebut akan menjadi sebuah sekolah yang favorit dan unggulan apabila memiliki pengajar yang profesional dan berpengalaman, kita sebut saja dengan guru 3 P atau ibu 3P (Pendidik, Pengajar dan Pemimpin).  Sebagai seorang guru atau pendidik. Seorang ibu mampu mendidik putra-putrinya, mengajarkan sesuatu yang baru, melatih, membimbing mengarahkan serta memberikan penilaian baik berupa reward maupun punishment yang mendidik.

Menjadi seorang ibu pendidik, haruslah banyak peran yang mesti dikuasai, semua profesi pun disambangi demi mendidik sang buah hati tercinta, 
Ibu adalah role model. Ibu sebagai tauladan bagi sang buah hati, Bagaimanapun, anak akan meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya.

1.Ibu sebagai manager utama dalam keluarga, seorang ibu pendidik harus mampu mengintegrasikan berbagai macam karakter, berbagai macam keadaan/kondisi anggota keluarganya ke dalam satu tujuan rumah tangga. Ibu mengatur semua kebutuhan anak-anaknya. Seperti dalam ilmu manajemen seorang ibu harus menguasai POAC dalam mendidik anak (Planning, Organizing, Actuating and Controlling).

2.MOM is my  MOTIVATOR, Sejak masa kelahiran seorang anak, proses pertumbuhan berbagai organ belum sepenuhnya lengkap maksimal. Perkembangan dari proses organ-organ ini sangat ditentukan oleh motivasi/rangsangan yang diterima anak dari ibunya. Rangsangan yang diberikan oleh ibu, akan memperkaya pengalaman dan mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan kognitif anak. Bila pada bulan-bulan pertama anak kurang mendapatkan stimulasi visual, perhatian terhadap lingkungan sekitar juga akan berkurang.

3.Ibu ku seorang  Psikolog, Ia kudu paham bagaimana pola asuh, susunan keluarga, tumbuh kembang masa kanak-kanak hingga dewasa, dan pengaruh lingkungan sosial anaknya. Supaya tidak ada lagi istilah kalau anak itu salah didik, hanya karena seorang ibu tidak bisa memperlakukan anaknya sesuai dengan umur perkembangan psikologinya. 

4.IBU ku sang koki hebat, Sebagai seorang chef, ibu harus bisa menyajikan masakan bergizi untuk keluarganya, dan  tentunya seorang ibu harus pandai memutar otak untuk berkreasi menghasilkan menu-menu yang dapat diterima semua anggota keluarga, baik menu sarapan, makan siang, maupun makan malam.

5.IBUku seorang mentri, MENTRI KEUANGAN, Ibu yang memanajemen keuangan dalam keluarga dengan sebaik-baiknya, bagaimana mengatur pengeluaran belanja bulanan , keperluan rumah tangga, kebutuhan anak sekolah, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang tak terduga. Dan Terkadang juga harus merangkap jadi mentri BUMN. Ia terlibat bagaimana ikut membantu perokonomian keluarga dengan cara ikut bekerja, atau menjalani sebuah hobi yang mendatangkan pulus. Tapi walau bekerja tetap tidak melupakan kodratnya sebagai seorang ibu.

6.IBUku sang  design INTERIOR 5R di rumahnya, Ia bisa menata menciptakan/menata berbagai furnitur yang ada di rumahnya untuk menciptakan suasana nyaman, baru, tidak membosankan anggota keluarganya. Dan dengan kondisi yang 5 R (ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin). Supaya keluarga kita selalu dalam koridor kenyamanan.

7.IBU sebagai dokter buat anak-anaknya, “ma aku sakit L’ bagaimanapun ibu adalah tim sar pertama yang menyelamatkan anaknya, harus mampu mengupayakan kesembuhan dan menjaga anaknya dari berbagai hal yang mengancam kesehatan. Berbagai cara dilakukan untuk menjaga anggota keluarganya tetap dalam keadaan sehat

8.IBU sebagai penjaga perdamaian di rumah, Menjadi seorang ibu bagaikan menjadi superwoman. Maka dari itu ibu harus berlatih military supercamp (MSC ala SGI) hehe  Ia harus bisa menyeimbangkan perannya, baik dalam keluarga, mau pun dalam pekerjaan. Ia adalah istri yang menyayangi suaminya sekaligus ibu bagi anaknya.

8.My mother is POLWAN, Selain ayah, Ibu juga ikut menjaga anak-anaknya.  Dengan kasih sayangnya, ia harus menjaga anaknya dari hal-hal buruk mulai agar benar pertumbuhannya. Menjaga anaknya dari hal-hal yang berbahaya dan tidak diingikannya. ia akan begitu khawatir jika anaknya telat pulang.

Untuk menjalankan peran tersebut, tentu banyak pula bekal  yang sekiranya mesti dipersiapkan sejak dini, sebagai calon istri dan tentunya calon ibu, diantaranya:
~~IMAN DAN TAQWA, Tidak akan pernah seorang ibu menjadi madrosah yang unggul tanpa di bekali iman dan taqwa. Keduanya ibarat benteng penjaga kemurnian fitrah anak didiknya. Sekaligus sebagai perisai yang menghalangi anak panah tentara setan dan serangan dahsyat budaya kejahiliyahan.

~~ILMU DAN PENGALAMAN, Ilmu adalah petunjuk terbaik dan pengalaman adalah guru yang arif dan bijaksana. Tanpa ilmu seorang ibu tidak akan menjadi pendidik sejati. Dan tanpa  pengalaman tidak akan menjadikan seorang ibu pendidik yang handal. Antara ilmu dan pengalaman harus berpadu dalam diri seorang ibu. Semua itu karena mendidik anak bukan sekedar membesarkan, namun membekali, membina, mengarahkan,mengembangkan serta mengawal menuju keridhaan Allah dan rosul-Nya.

~~DOA DAN KEIKHLASAN, Doa seorang ibu akan mengantarkan anaknya pada kesuksesan dan keberhasilan. Tak ada senjata yang paling ampuh kecuali doa setelah berusaha semaksimal mungkin.  Doa seorang ibu yang di hiasi   keikhlasan pada Allah akan mengantarkan anak-anaknya menjadi pejuang di jalan Allah.
~~SABAR DAN TAWAKKAL, Mendidik anak bukanlah pekerjaan sepele. Banyak sekali hambatan dan rintangan dalam proses perjalanannya. Barang siapa yang bersabar maka Allah SWT akan berikan kemenangan. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah maka Allah akan janjikan jalan keluar dari segala persoalan, Begitu juga Allah akan memberikan rizqi dari arah yang tidak disangka-sangka. Sabar dan tawakkal adalah kunci dalam segala urusan. Insya Allah dengan sabar dan tawakkal akan di peroleh hasil yang maksimal.

Sekian bekal yang bisa di sharingkan, semoga bermanfaat. Wahai para ibu dan para calon ibu jangan pernah menyerah dan putus asa. Selalu bersiap siagalah menjadi madrasah ula yang mencetak para pejuang yang selalu membela Allah dan rosul-Nya. Menjadi seorang ibu pendidik adalah pekerjaan yang tak pernah terputus amalannya, Sungguh betapa indah  sebuah syair arab yang memuji peran seorang ibu di dunia ini.

Senin, 21 Agustus 2017

Pembicara Karismatik




Pernahkah Anda menemukan presenter atau pembicara yang begitu memukau anda. Kalau mereka bicara, Anda terpesona oleh kata-kata mereka dan tertarik oleh argumentasi mereka? Bahkan mungkin tanpa Anda seadari Anda mau melaksanakan yang mereka anjurkan tanpa Anda mau banyak bertanya.
Mengapa bisa begitu? Mengapa kita mudah terinspirasi oleh mereka? Mengapa kita begitu mudah digerakkan oleh mereka? Apa sebenarnya kelebihan mereka?
Yang jelas presenter seperti itu pasti memiliki banyak kelebihan dan salah satu yang pasti mereka punya adalah karisma. Ya, inilah salah satu kelebihan mereka. Inilah salah satu senjata yang membuat kita terhipnotis dengan kata-kata dan argumen mereka, sehingga kita dengan sukarela menyetujui ide mereka dan mengikuti saran mereka.
Tapi percayakah Anda kalau karisma itu hanya bisa dimiliki oleh segelintir orang saja?
Semoga Anda tidak percaya, karena sesungguhnya karisma itu juga bisa dimiliki oleh setiap presenter atau pembicara. Siapun mereka, termasuk saya dan Anda.
Bagaimana caranya?
Untuk melihat caranya, silakan Anda simak video Dr. Nick Morgan Berikut ini.
Untuk melihat penjelasanya silakan Anda simak ulasan berikut ini. Ulasan dibuat dengan sedikit penyesuaian, tapi tidak mengilangkan makna pesan yang ingin disampaikan.
1. Openness
Bersikaplah terbuka dengan membiarkan tubuh Anda secara alami mengungkapkan maksud itu. Berdirilah rileks, dengan posisi tangan terbuka di depan badan Anda. Hindari bahasa tubuh tertutup, misalnya seperti memasukkan tangan ke saku celana, menyilangkan tangan di dada, meletakkan tangan di belakang badan Anda dan sikap tubuh negatif lainnya.
Dan untuk bisa bersikap terbuka dan rileks, maka kuasai materi Anda dengan baik, kenali siapa audiens Anda, dan kelola perasan grogi dan gugup yang Anda dengan rasakan. Dengan demikian Anda akan terlihat percaya diri bahkan sebelum Anda membuka presentasi.
2. Connection
Setelah Anda bisa menunjukkan sikap terbuka, selanjutnya Anda harus langsung terhubung dengan mereka. Dekatkan diri Anda dengan audiens Anda, majulah beberapa langkah ke depan untuk lebih dekat dengan audiens Anda, gunakan kontak mata Anda, bukalah presentasi Anda dengan sesuatu yang bisa langsung menghubungkan Anda dengan mereka. Anda bisa menggunakan cerita, menggunakan pertanyaan atau menyampaikan manfaat aatau pentingnya materi Anda untuk audiens.
3. Passion
Setelah Anda sudah terbuka dan terhubung dengan audiens Anda selanjutnya tunjukkanlah passion atau gairah Anda. Perlu Anda ketahui salah satu cara terbaik untuk membawa audiens Anda fokus pada apa yang Anda sampaikan adalah ketika Anda menunjukkan gairah Anda. Ingat gairah itu menular. Jika Anda bergairah maka audiens juga akan bergairah dengan Anda, dengan presentasi Anda dan dengan apa yang Anda sampaikan. Karena sesungguhnya suara dan bahasa tubuh Anda akan mencerminkan gairah Anda.
4. Listening
Berbicara bukan berarti Anda hanya fokus pada apa yang Anda sampaikan, tapi juga harus bisa mendengar audiens Anda. Harus dapat melihat reaksi mereka. Karena dengan memahami kebutuhan dan reaksi mereka akan memungkinkan Anda untuk mengarahkan komunikasi dengan cara yang saling menguntungkan.
Itulah tadi empat cara bagaimana menjadi presenter atau pembicara karismatik. Apakah Anda punya cara lain untuk menjadi pembicara karismatik? silakan bagikan komentar Anda.

Pernahkah Anda menemukan presenter atau pembicara yang begitu memukau anda. Kalau mereka bicara, Anda terpesona oleh kata-kata mereka dan tertarik oleh argumentasi mereka? Bahkan mungkin tanpa Anda seadari Anda mau melaksanakan yang mereka anjurkan tanpa Anda mau banyak bertanya.
Mengapa bisa begitu? Mengapa kita mudah terinspirasi oleh mereka? Mengapa kita begitu mudah digerakkan oleh mereka? Apa sebenarnya kelebihan mereka?
Yang jelas presenter seperti itu pasti memiliki banyak kelebihan dan salah satu yang pasti mereka punya adalah karisma. Ya, inilah salah satu kelebihan mereka. Inilah salah satu senjata yang membuat kita terhipnotis dengan kata-kata dan argumen mereka, sehingga kita dengan sukarela menyetujui ide mereka dan mengikuti saran mereka.
Tapi percayakah Anda kalau karisma itu hanya bisa dimiliki oleh segelintir orang saja?
Semoga Anda tidak percaya, karena sesungguhnya karisma itu juga bisa dimiliki oleh setiap presenter atau pembicara. Siapun mereka, termasuk saya dan Anda.
Bagaimana caranya?
Untuk melihat caranya, silakan Anda simak video Dr. Nick Morgan Berikut ini.
Untuk melihat penjelasanya silakan Anda simak ulasan berikut ini. Ulasan dibuat dengan sedikit penyesuaian, tapi tidak mengilangkan makna pesan yang ingin disampaikan.
1. Openness
Bersikaplah terbuka dengan membiarkan tubuh Anda secara alami mengungkapkan maksud itu. Berdirilah rileks, dengan posisi tangan terbuka di depan badan Anda. Hindari bahasa tubuh tertutup, misalnya seperti memasukkan tangan ke saku celana, menyilangkan tangan di dada, meletakkan tangan di belakang badan Anda dan sikap tubuh negatif lainnya.
Dan untuk bisa bersikap terbuka dan rileks, maka kuasai materi Anda dengan baik, kenali siapa audiens Anda, dan kelola perasan grogi dan gugup yang Anda dengan rasakan. Dengan demikian Anda akan terlihat percaya diri bahkan sebelum Anda membuka presentasi.
2. Connection
Setelah Anda bisa menunjukkan sikap terbuka, selanjutnya Anda harus langsung terhubung dengan mereka. Dekatkan diri Anda dengan audiens Anda, majulah beberapa langkah ke depan untuk lebih dekat dengan audiens Anda, gunakan kontak mata Anda, bukalah presentasi Anda dengan sesuatu yang bisa langsung menghubungkan Anda dengan mereka. Anda bisa menggunakan cerita, menggunakan pertanyaan atau menyampaikan manfaat aatau pentingnya materi Anda untuk audiens.
3. Passion
Setelah Anda sudah terbuka dan terhubung dengan audiens Anda selanjutnya tunjukkanlah passion atau gairah Anda. Perlu Anda ketahui salah satu cara terbaik untuk membawa audiens Anda fokus pada apa yang Anda sampaikan adalah ketika Anda menunjukkan gairah Anda. Ingat gairah itu menular. Jika Anda bergairah maka audiens juga akan bergairah dengan Anda, dengan presentasi Anda dan dengan apa yang Anda sampaikan. Karena sesungguhnya suara dan bahasa tubuh Anda akan mencerminkan gairah Anda.
4. Listening
Berbicara bukan berarti Anda hanya fokus pada apa yang Anda sampaikan, tapi juga harus bisa mendengar audiens Anda. Harus dapat melihat reaksi mereka. Karena dengan memahami kebutuhan dan reaksi mereka akan memungkinkan Anda untuk mengarahkan komunikasi dengan cara yang saling menguntungkan.
Itulah tadi empat cara bagaimana menjadi presenter atau pembicara karismatik. Apakah Anda punya cara lain untuk menjadi pembicara karismatik? silakan bagikan komentar Anda.
- See more at: http://www.ronapresentasi.com/inilah-4-langkah-eefektif-menjadi-pembicara-karismatik/#sthash.Rx4b1yVp.dpuf
Pernahkah Anda menemukan presenter atau pembicara yang begitu memukau anda. Kalau mereka bicara, Anda terpesona oleh kata-kata mereka dan tertarik oleh argumentasi mereka? Bahkan mungkin tanpa Anda seadari Anda mau melaksanakan yang mereka anjurkan tanpa Anda mau banyak bertanya.
Mengapa bisa begitu? Mengapa kita mudah terinspirasi oleh mereka? Mengapa kita begitu mudah digerakkan oleh mereka? Apa sebenarnya kelebihan mereka?
Yang jelas presenter seperti itu pasti memiliki banyak kelebihan dan salah satu yang pasti mereka punya adalah karisma. Ya, inilah salah satu kelebihan mereka. Inilah salah satu senjata yang membuat kita terhipnotis dengan kata-kata dan argumen mereka, sehingga kita dengan sukarela menyetujui ide mereka dan mengikuti saran mereka.
Tapi percayakah Anda kalau karisma itu hanya bisa dimiliki oleh segelintir orang saja?
Semoga Anda tidak percaya, karena sesungguhnya karisma itu juga bisa dimiliki oleh setiap presenter atau pembicara. Siapun mereka, termasuk saya dan Anda.
Bagaimana caranya?
Untuk melihat caranya, silakan Anda simak video Dr. Nick Morgan Berikut ini.
Untuk melihat penjelasanya silakan Anda simak ulasan berikut ini. Ulasan dibuat dengan sedikit penyesuaian, tapi tidak mengilangkan makna pesan yang ingin disampaikan.
1. Openness
Bersikaplah terbuka dengan membiarkan tubuh Anda secara alami mengungkapkan maksud itu. Berdirilah rileks, dengan posisi tangan terbuka di depan badan Anda. Hindari bahasa tubuh tertutup, misalnya seperti memasukkan tangan ke saku celana, menyilangkan tangan di dada, meletakkan tangan di belakang badan Anda dan sikap tubuh negatif lainnya.
Dan untuk bisa bersikap terbuka dan rileks, maka kuasai materi Anda dengan baik, kenali siapa audiens Anda, dan kelola perasan grogi dan gugup yang Anda dengan rasakan. Dengan demikian Anda akan terlihat percaya diri bahkan sebelum Anda membuka presentasi.
2. Connection
Setelah Anda bisa menunjukkan sikap terbuka, selanjutnya Anda harus langsung terhubung dengan mereka. Dekatkan diri Anda dengan audiens Anda, majulah beberapa langkah ke depan untuk lebih dekat dengan audiens Anda, gunakan kontak mata Anda, bukalah presentasi Anda dengan sesuatu yang bisa langsung menghubungkan Anda dengan mereka. Anda bisa menggunakan cerita, menggunakan pertanyaan atau menyampaikan manfaat aatau pentingnya materi Anda untuk audiens.
3. Passion
Setelah Anda sudah terbuka dan terhubung dengan audiens Anda selanjutnya tunjukkanlah passion atau gairah Anda. Perlu Anda ketahui salah satu cara terbaik untuk membawa audiens Anda fokus pada apa yang Anda sampaikan adalah ketika Anda menunjukkan gairah Anda. Ingat gairah itu menular. Jika Anda bergairah maka audiens juga akan bergairah dengan Anda, dengan presentasi Anda dan dengan apa yang Anda sampaikan. Karena sesungguhnya suara dan bahasa tubuh Anda akan mencerminkan gairah Anda.
4. Listening
Berbicara bukan berarti Anda hanya fokus pada apa yang Anda sampaikan, tapi juga harus bisa mendengar audiens Anda. Harus dapat melihat reaksi mereka. Karena dengan memahami kebutuhan dan reaksi mereka akan memungkinkan Anda untuk mengarahkan komunikasi dengan cara yang saling menguntungkan.
Itulah tadi empat cara bagaimana menjadi presenter atau pembicara karismatik. Apakah Anda punya cara lain untuk menjadi pembicara karismatik? silakan bagikan komentar Anda.
- See more at: http://www.ronapresentasi.com/inilah-4-langkah-eefektif-menjadi-pembicara-karismatik/#sthash.Rx4b1yVp.dpuf
Pernahkah Anda menemukan presenter atau pembicara yang begitu memukau anda. Kalau mereka bicara, Anda terpesona oleh kata-kata mereka dan tertarik oleh argumentasi mereka? Bahkan mungkin tanpa Anda seadari Anda mau melaksanakan yang mereka anjurkan tanpa Anda mau banyak bertanya.
Mengapa bisa begitu? Mengapa kita mudah terinspirasi oleh mereka? Mengapa kita begitu mudah digerakkan oleh mereka? Apa sebenarnya kelebihan mereka?
Yang jelas presenter seperti itu pasti memiliki banyak kelebihan dan salah satu yang pasti mereka punya adalah karisma. Ya, inilah salah satu kelebihan mereka. Inilah salah satu senjata yang membuat kita terhipnotis dengan kata-kata dan argumen mereka, sehingga kita dengan sukarela menyetujui ide mereka dan mengikuti saran mereka.
Tapi percayakah Anda kalau karisma itu hanya bisa dimiliki oleh segelintir orang saja?
Semoga Anda tidak percaya, karena sesungguhnya karisma itu juga bisa dimiliki oleh setiap presenter atau pembicara. Siapun mereka, termasuk saya dan Anda.
Bagaimana caranya?
Untuk melihat caranya, silakan Anda simak video Dr. Nick Morgan Berikut ini.
Untuk melihat penjelasanya silakan Anda simak ulasan berikut ini. Ulasan dibuat dengan sedikit penyesuaian, tapi tidak mengilangkan makna pesan yang ingin disampaikan.
1. Openness
Bersikaplah terbuka dengan membiarkan tubuh Anda secara alami mengungkapkan maksud itu. Berdirilah rileks, dengan posisi tangan terbuka di depan badan Anda. Hindari bahasa tubuh tertutup, misalnya seperti memasukkan tangan ke saku celana, menyilangkan tangan di dada, meletakkan tangan di belakang badan Anda dan sikap tubuh negatif lainnya.
Dan untuk bisa bersikap terbuka dan rileks, maka kuasai materi Anda dengan baik, kenali siapa audiens Anda, dan kelola perasan grogi dan gugup yang Anda dengan rasakan. Dengan demikian Anda akan terlihat percaya diri bahkan sebelum Anda membuka presentasi.
2. Connection
Setelah Anda bisa menunjukkan sikap terbuka, selanjutnya Anda harus langsung terhubung dengan mereka. Dekatkan diri Anda dengan audiens Anda, majulah beberapa langkah ke depan untuk lebih dekat dengan audiens Anda, gunakan kontak mata Anda, bukalah presentasi Anda dengan sesuatu yang bisa langsung menghubungkan Anda dengan mereka. Anda bisa menggunakan cerita, menggunakan pertanyaan atau menyampaikan manfaat aatau pentingnya materi Anda untuk audiens.
3. Passion
Setelah Anda sudah terbuka dan terhubung dengan audiens Anda selanjutnya tunjukkanlah passion atau gairah Anda. Perlu Anda ketahui salah satu cara terbaik untuk membawa audiens Anda fokus pada apa yang Anda sampaikan adalah ketika Anda menunjukkan gairah Anda. Ingat gairah itu menular. Jika Anda bergairah maka audiens juga akan bergairah dengan Anda, dengan presentasi Anda dan dengan apa yang Anda sampaikan. Karena sesungguhnya suara dan bahasa tubuh Anda akan mencerminkan gairah Anda.
4. Listening
Berbicara bukan berarti Anda hanya fokus pada apa yang Anda sampaikan, tapi juga harus bisa mendengar audiens Anda. Harus dapat melihat reaksi mereka. Karena dengan memahami kebutuhan dan reaksi mereka akan memungkinkan Anda untuk mengarahkan komunikasi dengan cara yang saling menguntungkan.
Itulah tadi empat cara bagaimana menjadi presenter atau pembicara karismatik. Apakah Anda punya cara lain untuk menjadi pembicara karismatik? silakan bagikan komentar Anda.
- See more at: http://www.ronapresentasi.com/inilah-4-langkah-eefektif-menjadi-pembicara-karismatik/#sthash.Rx4b1yVp.dpuf
Pernahkah Anda menemukan presenter atau pembicara yang begitu memukau anda. Kalau mereka bicara, Anda terpesona oleh kata-kata mereka dan tertarik oleh argumentasi mereka? Bahkan mungkin tanpa Anda seadari Anda mau melaksanakan yang mereka anjurkan tanpa Anda mau banyak bertanya.
Mengapa bisa begitu? Mengapa kita mudah terinspirasi oleh mereka? Mengapa kita begitu mudah digerakkan oleh mereka? Apa sebenarnya kelebihan mereka?
Yang jelas presenter seperti itu pasti memiliki banyak kelebihan dan salah satu yang pasti mereka punya adalah karisma. Ya, inilah salah satu kelebihan mereka. Inilah salah satu senjata yang membuat kita terhipnotis dengan kata-kata dan argumen mereka, sehingga kita dengan sukarela menyetujui ide mereka dan mengikuti saran mereka.
Tapi percayakah Anda kalau karisma itu hanya bisa dimiliki oleh segelintir orang saja?
Semoga Anda tidak percaya, karena sesungguhnya karisma itu juga bisa dimiliki oleh setiap presenter atau pembicara. Siapun mereka, termasuk saya dan Anda.
Bagaimana caranya?
Untuk melihat caranya, silakan Anda simak video Dr. Nick Morgan Berikut ini.
Untuk melihat penjelasanya silakan Anda simak ulasan berikut ini. Ulasan dibuat dengan sedikit penyesuaian, tapi tidak mengilangkan makna pesan yang ingin disampaikan.
1. Openness
Bersikaplah terbuka dengan membiarkan tubuh Anda secara alami mengungkapkan maksud itu. Berdirilah rileks, dengan posisi tangan terbuka di depan badan Anda. Hindari bahasa tubuh tertutup, misalnya seperti memasukkan tangan ke saku celana, menyilangkan tangan di dada, meletakkan tangan di belakang badan Anda dan sikap tubuh negatif lainnya.
Dan untuk bisa bersikap terbuka dan rileks, maka kuasai materi Anda dengan baik, kenali siapa audiens Anda, dan kelola perasan grogi dan gugup yang Anda dengan rasakan. Dengan demikian Anda akan terlihat percaya diri bahkan sebelum Anda membuka presentasi.
2. Connection
Setelah Anda bisa menunjukkan sikap terbuka, selanjutnya Anda harus langsung terhubung dengan mereka. Dekatkan diri Anda dengan audiens Anda, majulah beberapa langkah ke depan untuk lebih dekat dengan audiens Anda, gunakan kontak mata Anda, bukalah presentasi Anda dengan sesuatu yang bisa langsung menghubungkan Anda dengan mereka. Anda bisa menggunakan cerita, menggunakan pertanyaan atau menyampaikan manfaat aatau pentingnya materi Anda untuk audiens.
3. Passion
Setelah Anda sudah terbuka dan terhubung dengan audiens Anda selanjutnya tunjukkanlah passion atau gairah Anda. Perlu Anda ketahui salah satu cara terbaik untuk membawa audiens Anda fokus pada apa yang Anda sampaikan adalah ketika Anda menunjukkan gairah Anda. Ingat gairah itu menular. Jika Anda bergairah maka audiens juga akan bergairah dengan Anda, dengan presentasi Anda dan dengan apa yang Anda sampaikan. Karena sesungguhnya suara dan bahasa tubuh Anda akan mencerminkan gairah Anda.
4. Listening
Berbicara bukan berarti Anda hanya fokus pada apa yang Anda sampaikan, tapi juga harus bisa mendengar audiens Anda. Harus dapat melihat reaksi mereka. Karena dengan memahami kebutuhan dan reaksi mereka akan memungkinkan Anda untuk mengarahkan komunikasi dengan cara yang saling menguntungkan.
Itulah tadi empat cara bagaimana menjadi presenter atau pembicara karismatik. Apakah Anda punya cara lain untuk menjadi pembicara karismatik? silakan bagikan komentar Anda.
- See more at: http://www.ronapresentasi.com/inilah-4-langkah-eefektif-menjadi-pembicara-karismatik/#sthash.Rx4b1yVp.dpuf

ESENSI PENELITIAN TINDAKAN KELAS




Sekolah Guru Indonesia (SGI) memfasilitasi para guru untuk terus belajar dan mengupgrade kompetensi keguruannya melalui sebuah pelatihan. Pelatihannya berawal dari studium general pada tanggal 12 Maret 2017 sampai dengan sekarang, yang bertempat di Limo Depok. Pemateri atau fasilitator pelatihan ini adalah para guru-guru (aktivis SGI) yang pernah mengikuti pelatihan serupa sebelumnya, mereka diantaranya adalah bu suherma, bu azizah, dan bu Nur Hidayah. Sedangkan peserta pelatihannya adalah  9 orang guru MI/SD yang berasal dari wilayah Depok.
Salah satu materi penting dari pelatihan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini Seiring dengan slogan yang digalakkan oleh pemerintah saat ini tentang “Guru Mulia Karena Karya”. Maka dari itu SGI mengganggap bahwa pelatihan PTK ini penting untuk diberikan kepada para guru, yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan menulis para guru, menciptakan sebuah karya dan  juga PTK ini dapat digunakan sebagai bahan portofolio  untuk peningkatan angka kredit guru (naik golongan).
Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran dikelas. Penjabaran materi tentang PTK dilaksanakan sehari full pada minggu, 02/04/2017, praktik pelaksanaan PTK di sekolah masing-masing,  kemudian dilanjutkan dengan bimbingan dan coaching oleh fasilitator pelatihan. Minggu demi minggu pelatihan dilaksanakan, dan tibalah pada kamis,12/05/2017 guru-guru yang mengikuti pelatihan tersebut melaksanakan ujian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).  
Saya Ades Marsela (Guru Ades) sebagai penguji PTK, mendapatkan insight tersendiri ketika menguji Penelitian Tindakan Kelas para guru yang mengikuti pelatihan tersebut. Insightnya adalah tentang esensi dari PTK itu sendiri.
Esensi penelitian tindakan kelas bukan hanya  terletak kepada seberapa besar indikator keberhasilan yang dicapai oleh siswa. Melainkan yang terpenting bahwa esensi Penelitian Tindakan Kelas itu adalah untuk memperbaiki pola pembelajaran secara terus menerus, tiada henti. Siklus demi siklus, dan  didalamnya harus mencerminkan perbaikan demi perbaikan yang dicapai, serta siklus sebelumnya merupakan dasar bagi siklus selanjutnya. Tentu, hasil pada siklus berikutnya seharusnya lebih baik dari siklus sebelumnya. Jika PTK dilakukan secara berkelanjutan dari siklus yang satu ke siklus yang lain, maka akan ditemukan model pembelajaran yang terbaik. Demikian seterusnya, sehingga PTK dapat dilakukan secara continue dikelas-kelas  yang berbeda untuk menyelesaikan permasalahan belajar dikelas tersebut. (Ujar Guru Ades, penguji PTK)
Semoga guru-guru seluruh Indonesia terus bersemangat melejitkan dirinya melalui tulisan atau karya ilmiah, dan tak henti-hentinya mengupgrade kompetensi dirinya, serta selalu termotivasi untuk memperbaiki setiap permasalahan belajar di kelas.
Kemmis (1994) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan merupakan suatu bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat dan bertujuan untuk memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan itu sendiri serta situasi dimana pekerjaaan tersebut dilakukan. Sedangkan menurut Kurt Lewin penelitian tindakan merupakan suatu rangkaian langkah (a spiral steps) dimana setiap rangkaian langkah terdiri empat tahap seperti; perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi.
#kelas Penulisan
#Dompet dhuafa.
#latepostujian

CREATIVE TEACHERS FESTIVAL




Hallo guru hebat seantero Indonesia :)

masih dalam rangka memperingati kemerdekaan Republik Indonesia ke 72 tahun, kami melaksanakan “Festival Guru Kreatif” dengan tema “Guru Merdeka”. Di Festival  ini kami berperan layaknya sebagai seorang tokoh yang merupakan inspirator bagi kami. Seperti tokoh anime, tokoh pejuang, dan tokoh lainnya. Suka ceria kami lalui hari itu, dengan berbagai keunikan yang ada.
Dalam festival ini, para guru SGI diajak mendapatkan pemahaman mengenai konsep dan kompetensi merdeka belajar. Dari pemahaman itu, peserta diajak menganalisis kondisi yang dibutuhkan guru dan murid untuk merdeka belajar. Contohnya: menganalisis type guru yang disukai siswa dan seperti apa karakter guru yang disukai siswa. Setelah itu, guru SGI diajak untuk merancang pengembangan diri sebagai guru merdeka belajar dan membuat rancangan untuk memulai kelas dengan semangat merdeka belajar, misalnya dengan media yang menyenangkan, metode yang menyenangkan, display kelas yang menarik, serta kompetensi fisik dan non fisik yang harus guru-guru miliki.

So I think, Kemerdekaan itu, jika di implementasikan dalam kehidupan itu berlandaskan Keikhlasan. Aturan dan Tatanan yang Ada, tetap dihormati dan ditaati/tidak dilanggar walau itu mengurangi kemerdekaan dirinya
Kalau Guru yang Merdeka, adalah Guru yang sudah siap lahir dan bathinnya untuk melakukan : ing ngarso sung tulodhoing madyo mangun karsotut wuri handayani, dengan landasan ikhlas lilahi ta’ala sebagai umat Nya yang bertugas mengabdi pada sesama (rahmatan lil alamin) maka Kemerdekaan itu ter-implementasi-kan dalam kehidupan yang Tertib dan Damai. Artinya kemerdekaan seseorang tidak mengganggu kemerdekaan orang lain.

Guru merdeka bagi saya adalah ketika Guru yang memiliki tujuan diri, bukan tujuan karena kurikulum, karena disuruh kepsek, orang tua, tetapi memiliki visi diri saat belajar mengajar mau dikemanakan potensi potensi yang ada pada anak anak itu, mau kemana visi guru itu dalam mengajar anak anak, kemana tujuan itu akan berlabuh. Kedua guru yang mandiri, walau lingkungan tidak mendukung, sarana prasaran, teman sejawat tidak mendukung, guru yang merdeka belajar tetap maju terus. Ketiga, guru merdeka belajar itu reflektif, bisa melihat kekurangan pembelajarannya, mau salah, mau dikoreksi kelemahan dan kekurangannya.
So, afther we passed discussion. And  finally we found much caracther of Independent Teachers. Guru SGI adalah guru yang merdeka, so ada 21 karakter yang mesti ada: 
ü  Disiplin
ü  Humoris
ü  Intelektual
ü  Menghargai orang lain
ü  Ceria
ü  Asyik
ü  Penuh semangat
ü  Religius
ü  Komunikatif
ü  Kreatif
ü  Tegas
ü  Memfasilitasi gaya belajar
ü  Ramah
ü  Memberikan ruang siswa untuk berkreasi
ü  Mengembangkan kompetensi siswa
ü  Tekun
ü  Sabar
ü   inovatif
ü  Percaya diri
ü  Mengenal karakter siswa
ü  Guru 3P (Pemimpin, Pendidik dan Pengajar).