Baby Hello Kitty
Instagram

Baby Hello Kitty

Selasa, 30 Juni 2020

BERSAMA DISINFEKTAN RAWAT LINGKUNGAN



Sudah hampir empat bulan Indonesia menghadapi persebaran virus menakutkan itu. Namun, tanda-tanda segera berhentinya serangan virus yang semakin berkembang dari Negeri bambu itu belum juga kelihatan. Bahkan sampai masuk wilayah Palembang dan virusnya semakin merajalela.
Terik panas matahari di Palembang siang itu tak menyurutkan niat kami para relawan BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) untuk ikut andil  ambil bagian pencegahan covid dikota kami tercinta ini. “Saat banyak yang menarik diri, menghindari kemungkinan terpapar, kami enggan menyerah dengan kondisi itu. Bisa jadi ini untuk menguji nilai kemanusiaan kita, apalagi tugasnya belum seberat tugas tenaga kesehatan kita yang berada di benteng pertahanan terdepan, bertaruh nyawa dan mengorbankan kepentingan pribadi demi keselamatan orang lain. 

Kolaborasi dan kerjasama itulah kata-kata yang menguatkan kami untuk tetap semangat melayani umat, BTB dan Tim Layanan Aktif BAZNAS (LAB) bekerjasama dengan para pekerja yang terdampak covid salah satunya adalah para komunitas Ojek Online (Ojol) di Palembang. Covid yang tidak hanya menyerang kesehatan masyarakat tapi juga menyerang perekonomian di dunia, banyak masyarakat rentan yang  berkurang pendapatan bahkan  sampai kehilangan pekerjaan, hal tersebut menjadi sorotan utama kami sebagai lembaga kemanusiaan untuk ikut andil membantu mereka dengan cara memberdayakannya dikegiatan sosial semacam ini.
Masih banyak orang yang kurang beruntung ditengah pandemi virus corona ini, yang harusnya mereka bisa berada dirumah justru harus keluar mencari nafkah demi keberlangsungan hidup. “saat melihat senyum saudara-saudara sebangsa masih bisa makan rasanya terharu banget. Sedihnya mendengar curhat mereka, dari pagi sampai malam sore berjuang kadang belum dapat uang sepeserpun”.
Dampak pandemi ini  tentu sangat  luar biasa, apalagi jika persebaran virus corona itu tidak berhenti hingga beberapa bulan ke depan. Salah satu yang dikhawatirkan  telah terjadi yaitu  dampak ekonomi. Sebab, meski tidak ada lockdown negara, pembatasan sosial dan fisik juga bisa membuat sektor-sektor ekonomi terkena dampak serius. Industri pariwisata, transportasi, manufaktur, bahkan industri mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pun bakal terpuruk. Itu semua akan menekan pendapatan masyarakat. Jumlah orang miskin akan makin besar. Sebab, orang rentan miskin bakal jatuh pada kemiskinan akibat menurunnya pendapatan dan naiknya harga kebutuhan pokok. Dan peran Lembaga kemanusiaan saat ini sangat dinanti-nanti masyarakat !!


Langkah awal kami dalam pencegahan covid 19 ini yaitu dengan cara melakukan penyemprotan cairan disinfektan di beberapa wilayah keramaian di kota Palembang seperti di spot kota, di masjid-masjid, pesantren maupun sampai ke rumah-rumah penduduk . Cairan disinfektan yang kami racik sendiri ini dengan berbagai unsur yang ada, semoga bisa mengurangi bahkan membunuh virus virus yang bertebaran di bumi Allah ini. 



  Benteng Kuto Besak (BKB) yang berada disekitar pelataran Jembatan Ampera yang menjadi pusat wisata bahkan pusat perekonomian kota palembang, kini sepi menepi. Tak ada kami lihat para pedagang kecil yang buka lapak jualannya disana, tak ada perahu penjual empek-empek yang  terapung diatas sungai, tak ada para pengunjung atuapun orang orang yang datang hanya untuk berselfi ria, semua seolah berbalik arah yang dulunya ramai sekarang sepi bak tanpa penghuni. Semua orang takut akan virus mematikan itu. Dan keadaan ini pun menjadikan peluh keringat kami ini menjadi ladang amal untuk membersihkan tempat ini dari virus yang merajalela tersebut dengan cara disemprot cairan disinfektan. 


Tidak sampai sana saja, banyak tempat yang kami kunjungi untuk membasmi virus itu. Tiba saatnya kami berlabuh di Masjid Provinsi Sumatera Selatan yaitu masjid Raya Taqwa. Meringgis hati menangis air mata ini melihat Masjid tidak berpenghuni, dulu dibulan Ramadhan masyarakat berbondong bondong beribadah ke rumah Allah, sekarang pun serba kebalikan, semua umat mengurung diri di rumah masing-masing karena virus yang bertebaran dimana-mana. Ya Allah ampuni sikap sifat khilaf hamba-hamba mu ini, semoga virus segera berakhir. Rumah Allah menjadi tujuan kami untuk menyemprotkan cairan disinfektan itu agar virus segera musnah, dan para umat bisa segera menunaikan kewajibannya untuk beribadah tanpa dibatasi ruang ruang penghalang.



 Tak terasa sudah masuk bulan ke-5 virus itu menemani hari-hari kami di kota ini, dari yang awalnya kami sangat ketakutan hingga adanya penerapan PSBB di kota kami, dan sampai akhirnya pemerintah menerapkan New Normal tapi sayangnya  virus itu masih tak kunjung pergi juga. Sebagai lembaga kemanusiaan ikhtiar demi kebaikan umat terus kami lakukan untuk pemberantasan virus tersebut, mulai dari penyemprotan disinfektan dimana mana, pembagian masker sampai kepada pembagian sembako untuk masyarakat rentan terdampak covid 19.

Dengan banyaknya yang dilakukan relawan tentunya atas dasar niat yang baik, serta kerja ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun dari orang lain. Karena menurut sabda Nabi Muhammad Saw :  "Sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain" (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni).


Profil Penulis :Ades Marsela, M.Pd. merupakan perempuan lulusan SGI Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sudah menekuni bidang pendidikan, pelatihan dan kerelawanan sejak 2012 silam. Saat ini sedang aktif di lembaga kemanusiaan, yaitu BAZNAS Provinsi Sumatera Selatan. Kemudian satu hal unik yang menjadi slogan hidupnya “Travelling and Teaching”, kemana pun dia pergi jalan-jalan (travelling), di sanalah dia akan berbagi ilmu yang dimilikinya (teaching). Baginya, hidup itu harus selalu tumbuh dan bermanfaat di mana pun dia berpijak.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar