Ada 4 area penting yang harus diperhatikan orang tua dalam hal perkembangan kecerdasan anak, yaitu Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Motorik serta Kecerdasan Komunikasi. Keempatnya harus berkembang beriringan sehingga perkembangan kecerdasan anak menjadi maksimal.
Rangsangan yang tepat akan membuat keempat area kecerdasan tersebut menjadi tumbuh maksimal. Kali ini kami akan membagi tips memberi rangsangan tepat bagi kecerdasan motorik anak umur 0-12 bulan.
Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar, sebagaian besar atau seluruh anggota tubuh, yang dipengaruhi oleh usia, berat badan dan perkembangan anak secara fisik. Contoh kemampuan motorik kasar adalah menendang, duduk, berdiri, berjalan berlari, dan naik turun naik tangga. Sedangkan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil dan koordinasi mata-tangan.
Berikut ini stimulasi motorik kasar dan halus si kecil sesuai dengan pertumbuhan usianya.
Berikut ini stimulasi motorik kasar dan halus si kecil sesuai dengan pertumbuhan usianya.
Bayi 0-3 bulan
Salah satu hal pertama yang Ibu menopang kepala karena bayi tidak bisa melakukannya sendiri sampai sekitar 3 bulan. Setelah otot lehernya kuat, dia akan mampu melakukan ‘mini push-up’, mengangkat kepala dan dada dari lantai.
Salah satu hal pertama yang Ibu menopang kepala karena bayi tidak bisa melakukannya sendiri sampai sekitar 3 bulan. Setelah otot lehernya kuat, dia akan mampu melakukan ‘mini push-up’, mengangkat kepala dan dada dari lantai.
Stimulasi motorik kasar
-Letakkan si kecil dengan posisi tengkurap. Lakukan beberapa kali untuk membiarkan di berlatih.
-Ajaklah si kecil untuk mengangkat kepalanya. Ibu bisa menempatkan cermin atau gambar besar di depannya, atau sejajarkan wajah ibu dengan dia sambil memanggil namanya.
-Membelai kepala dan leher belakangnya, sehingga si kecil akan mengangkat kepalanya.
-Baringkan si kecil dalam posisi terlentang, kemudia bantu si kecil membalikkan posisi tubuhnya.
-Letakkan si kecil dengan posisi tengkurap. Lakukan beberapa kali untuk membiarkan di berlatih.
-Ajaklah si kecil untuk mengangkat kepalanya. Ibu bisa menempatkan cermin atau gambar besar di depannya, atau sejajarkan wajah ibu dengan dia sambil memanggil namanya.
-Membelai kepala dan leher belakangnya, sehingga si kecil akan mengangkat kepalanya.
-Baringkan si kecil dalam posisi terlentang, kemudia bantu si kecil membalikkan posisi tubuhnya.
Stimulasi motorik halus
-Ketika si kecil mengepalkan telapak tangannya, Ibu bisa membuka kepalan tangannya, sentuh jari jemarinya satu persatu dan luruskan.
-Berikan pijatan lembut pada jari-jari si kecil dan berikan mainan lembut dengan warna-warna menyolok dan bisa mengeluarkan bunyi untuk memancingnya bereaksi.
-Pegang jari-jari tangannya, lalu lakukan gerakan menyilangkan lengan di dadanya. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan atas, bahu dan punggung atas.
-Ketika si kecil mengepalkan telapak tangannya, Ibu bisa membuka kepalan tangannya, sentuh jari jemarinya satu persatu dan luruskan.
-Berikan pijatan lembut pada jari-jari si kecil dan berikan mainan lembut dengan warna-warna menyolok dan bisa mengeluarkan bunyi untuk memancingnya bereaksi.
-Pegang jari-jari tangannya, lalu lakukan gerakan menyilangkan lengan di dadanya. Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kekuatan otot lengan atas, bahu dan punggung atas.
Bayi 4-6 bulan
Di usia ini, bayi sudah bisa memiringkan badan ke sisi kiri dan kanan tubuh, tengkurap, menggunakan tangan untuk mendukung diri sambil duduk, menggulingkan badan, dan menggunakan kedua tangan untuk mengesplorasi mainan.
Di usia ini, bayi sudah bisa memiringkan badan ke sisi kiri dan kanan tubuh, tengkurap, menggunakan tangan untuk mendukung diri sambil duduk, menggulingkan badan, dan menggunakan kedua tangan untuk mengesplorasi mainan.
Stimulasi motorik kasar
-Membunyikan mainan di atas kepala si kecil dan pindahkan mainan secara perlahan ke salah satu sisinya. Hal ini akan merangsang si kecil untuk memiringkan dan menggulingkan badan.
-Baringkan dalam posisi tengkurap lalu membunyikan mainan dari atas atau depan agar si kecil mengangkat kepalanya. Ativitas ini dapat melatih otot lehernya.
– Pada usia 6 bulan si kecil belum bisa duduk sendiri, namun Anda sudah bisa memposisikannya untuk duduk saat digendong atau diletakkan di kereta bayi.
-Dudukkan di kursi tinggi untuk merangsangnya belajar duduk sendiri.
-Membunyikan mainan di atas kepala si kecil dan pindahkan mainan secara perlahan ke salah satu sisinya. Hal ini akan merangsang si kecil untuk memiringkan dan menggulingkan badan.
-Baringkan dalam posisi tengkurap lalu membunyikan mainan dari atas atau depan agar si kecil mengangkat kepalanya. Ativitas ini dapat melatih otot lehernya.
– Pada usia 6 bulan si kecil belum bisa duduk sendiri, namun Anda sudah bisa memposisikannya untuk duduk saat digendong atau diletakkan di kereta bayi.
-Dudukkan di kursi tinggi untuk merangsangnya belajar duduk sendiri.
Stimulasi motorik halus
– Berikan mainan yang memiliki pegangan dan bisa digigit agar si kecil terus menggenggam.
-Letakkan si kecil dalam posisi tengkurap. Letakkan mainan berwarna-warni dalam jangkauannya dan biarkan bayi mencoba untuk meraih benda-benda tersebut.
-Kenalkan si kecil dengan beragam tekstur benda-benda di rumah, seperti kain yang halus, kasar dan berbulu.
-Berikan mainan yang berwarna kontras dan mengeluarkan bunyi di tempat tidur.
– Berikan mainan yang memiliki pegangan dan bisa digigit agar si kecil terus menggenggam.
-Letakkan si kecil dalam posisi tengkurap. Letakkan mainan berwarna-warni dalam jangkauannya dan biarkan bayi mencoba untuk meraih benda-benda tersebut.
-Kenalkan si kecil dengan beragam tekstur benda-benda di rumah, seperti kain yang halus, kasar dan berbulu.
-Berikan mainan yang berwarna kontras dan mengeluarkan bunyi di tempat tidur.
Bayi 7-9 bulan
Pada usia ini, si kecil sudah bisa duduk dan meraih mainan tanpa jatuh, merangkak, duduk dan berdiri. Menggunakan kedua tangan untuk mengeksplorasi mainan. Mengambil benda kecil dengan ibu jari dan jari-jari.
Pada usia ini, si kecil sudah bisa duduk dan meraih mainan tanpa jatuh, merangkak, duduk dan berdiri. Menggunakan kedua tangan untuk mengeksplorasi mainan. Mengambil benda kecil dengan ibu jari dan jari-jari.
Stimulasi motorik kasar
-Letakkan cermin di depan si kecil. Biarkan dia melakukan gerakan mengangkat, menurunkan bokong serta punggungnya, dan menggoyangkannya ke depan dan ke belakang.
-Merangkaklah bersama si kecil untuk melatihnya menyeimbangkan badan.
-Berdirikan bayi di depan Anda untuk melatih otot-otot kakinya.
-Letakkan cermin di depan si kecil. Biarkan dia melakukan gerakan mengangkat, menurunkan bokong serta punggungnya, dan menggoyangkannya ke depan dan ke belakang.
-Merangkaklah bersama si kecil untuk melatihnya menyeimbangkan badan.
-Berdirikan bayi di depan Anda untuk melatih otot-otot kakinya.
Stimulasi motorik halus
-Lakukan gerakan dengan jari-jari dan minta si kecil untuk meniru gerakan ibu. Kepal dan buka tangan sambil bernyanyi.
-Berikan benda yang bisa digenggam seperti stick drum, sendok, garpu, dan sebagainya.
-Berikan sendok plastik kecil untuk melatihnya makan dengan menggunakan sendok.
-Lakukan gerakan dengan jari-jari dan minta si kecil untuk meniru gerakan ibu. Kepal dan buka tangan sambil bernyanyi.
-Berikan benda yang bisa digenggam seperti stick drum, sendok, garpu, dan sebagainya.
-Berikan sendok plastik kecil untuk melatihnya makan dengan menggunakan sendok.
10-12 bulan
Pada usia ini si kecil sudah bisa mengangkat badannya untuk berdiri dan melangkah sendiri. Mungkin si kecil juga sudah bisa berjalan sendiri. Duduk tanpa dukungan di belakangnya dan memutar kepala tanpa kehilangan keseimbangan. Mempertahankan keseimbangan saat melempar bola dan bertepuk tangan.
Pada usia ini si kecil sudah bisa mengangkat badannya untuk berdiri dan melangkah sendiri. Mungkin si kecil juga sudah bisa berjalan sendiri. Duduk tanpa dukungan di belakangnya dan memutar kepala tanpa kehilangan keseimbangan. Mempertahankan keseimbangan saat melempar bola dan bertepuk tangan.
Stimulasi motorik kasar
-Letakkan mainan di tempat yang bisa dijangkau dan pindahkan. Lalu, berikan semangat untuk menggapai benda tersebut sambil menepuk-nepuk lantai.
-Ajaklah si kecil untuk latihan berjalan di rumput atau taman.
-Untuk melatihnya berjalan, pegang kedua tangan dan beri semangat dengan meminta si kecil untuk mengayunkan kaki selangkah demi selangkah.
-Usia satu tahun bayi sudah bisa berjalan sendiri tanpa dipegang atau dituntun, namun jika belum bisa, terus berikan rangsangan untuk membuatnya berjalan.
-Letakkan mainan di tempat yang bisa dijangkau dan pindahkan. Lalu, berikan semangat untuk menggapai benda tersebut sambil menepuk-nepuk lantai.
-Ajaklah si kecil untuk latihan berjalan di rumput atau taman.
-Untuk melatihnya berjalan, pegang kedua tangan dan beri semangat dengan meminta si kecil untuk mengayunkan kaki selangkah demi selangkah.
-Usia satu tahun bayi sudah bisa berjalan sendiri tanpa dipegang atau dituntun, namun jika belum bisa, terus berikan rangsangan untuk membuatnya berjalan.
Stimulasi motorik halus
-Siapkan kotak mainan dan isilah dengan berbagai mainan. Rangsang si kecil untuk memindahkan benda-benda tersebut dari tempatnya lalu menempatkan lagi di tempat semula.
-Beri kesempatan si kecil untuk makan dengan menggunakan sendok plastik dan makan sendiri di kursinya.
-Berikan mainan susun yang berwarna-warni dan biarkan si kecil memasukkan benda-benda tersebut untuk melatih kemampuan koordinasi mata dan tangannya.
-Siapkan kotak mainan dan isilah dengan berbagai mainan. Rangsang si kecil untuk memindahkan benda-benda tersebut dari tempatnya lalu menempatkan lagi di tempat semula.
-Beri kesempatan si kecil untuk makan dengan menggunakan sendok plastik dan makan sendiri di kursinya.
-Berikan mainan susun yang berwarna-warni dan biarkan si kecil memasukkan benda-benda tersebut untuk melatih kemampuan koordinasi mata dan tangannya.
Nutrisi untuk memaksimalkan kecerdasan otak
Selain rangsangan, nutrisi seimbang juga tak kalah penting. Rangsangan tanpa nutrisi seimbang tak akan membuat perkembangan otak si kecil menjadi maksimal. Bagaimana tidak, dikutip dari Urban Child Institute, pada masa keemasannya, 40% nutrisi yang dikonsumsi anak akan digunakan untuk perkembangan otaknya. Untuk itu, ibu perlu memastikan si kecil telah mendapatkan semua nutrisi yang ia butuhkan. Zat besi, omega-3, vitamin B6 dan B12 serta DHA yang tinggi adalah sebagian nutrisi yang paling diperlukan.
Beberapa makanan yang bisa merangsang otak si kecil adalah salmon, yang mengandung asam lemak omega-3, DHA dan eikosapentanoat (EPA) yang sangat baik untuk pertumbuhan dan fungsi otak anak. Telur juga merupakan sumber protein yang sangat baik untuk kecerdasan si kecil. Kuning telur mengandung kolin yang dapat meningkatkan kemampuan memori si kecil.
Berikan juga kacang-kacangan seperti kacang merah yang mengandung banyak asam lemak omega-3, khususnya ALA (jenis omega-3 yang berperan penting bagi pertumbuhan dan fungsi otak. Berikan juga sayuran berwarna seperti labu, wortel dan bayam karena merupakan sumber antioksidan yang dapat menjaga sel-sel otak menjadi lebih kuat dan sehat. Sebagai tambahan, berikan susu yang mengandung nutrisi pendukung pertumbuhan otak seperti DHA, Kolin, yang diperlukan untuk pertumbuhan jaringan otak, neurotransmitter dan enzim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar