Cuti bersama adalah hari
yang sangat ditunggu-tunggu oleh para pekerja produktif termasuk kami juga
mahasiswa Sekolah Guru Indonesia (SGI). Berbeda dengan perkuliahan biasa yang
ada di Universitas, jika telah melaksanakan ujian semester maka akan ada libur
panjang satu sampai dua bulan bahkan 3 bulan lamanya. Namun tak kami temui hal seperti itu di mahasiswa SGI,
di masa libur semester kami melaksanakan program pemberdayaan baik itu pendidikan,
kepemudaan ataupun kemasyarakatan. Dan tak jarang juga pemberdayaannya bukan
hanya tatap muka langsung tapi pembelajaran online (e-learning) pun kami laksanakan, ya laksana pemuda jaman now yang
mata dan jarinya selalu terpacu kepada layar gawai alias smartphone. But kami
tetap enjoy menjalaninya karena hal tersebut sangat bermanfaat bagi kehidupan
orang banyak
Kembali ke hari cuti,
jadi ini adalah berkah banget bagi kami, dan sesekali bolehlah kami isi dengan
kegiatan memanjakan jiwa dan raga. Ya tepat hari itu saya dan 2 rekan lainnya
menyatakan pilihan liburan kepada “pergi ke mall” eittss bukan belanja heheh,
kantong kami tak cukup banyak untuk melakukan hal itu, kami hanya menonton di
bioskop kesayangan saja. Film yang sedang hits kala itu adalah “ayat-ayat cinta
2”. Dan Sesampai di lokasi ternyata tiket film tsb di siang atau sore hari
sudah habis,ow ow ow karena hasrat masih menggebu untuk membedah film tsb yaa
tetap kami putuskan untuk membeli tiket yang malam hari dengan jadwal setelah
Sholat Isya. Jamuran kali yee nunggu dari jam 4 sampai malam begitu hehe, yaa
tetap happy aja qo kitanya.
Disela waktu yaa kami isi
dengan baca buku ringan, photo-photo sampai ke curhat colongan gitu deh. Sampai
waktunya AZAN MAGRIB pun tiba, langsunglah kami menuju mushola yang
satu-satunya di mall tersebut. Nampak sekali orang BERBONDONG-BONDONG UNTUK
MENUNAIKAN KEWAJIBANNYA, alhamdulilah tinggal di bumi Islam seperti ini bisa
menambah kecintaan kita kepada Allah dimanapun itu berada. Selepas itu kami
lanjutkan dengan memenuhi hajat perut yang sudah berdendang dan
memanggil-manggil, cuuss lah kami tunaikan pula keawajiban kepada raga ini.
Karena waktu film juga
belum menyapa, akhirnya kamipun di salip oleh adzan Isya kembali. Pergilah kami
langkahkan kaki menuju mushola tadi. Sempat terpikir untuk menunda beberapa
menit karena takut musholahnya penuh seperti saat sholat magrib sehingga harus
mengantri. Tapi alhamdulillah hati ini tersadar untuk tidak menunda hal-hal
kebaikan apalagi ini kewajiban kepada Allah SWT. Sesampai disana takejuut lah
hati awak, melihat mushola yang tak ada penghuninya, ya hanya kami bertiga
kemudian bergegaslah kami tunaikan sholat.
Setelah dua fenomena
sholat tadi saya akhirnya berefleksi, jika kedua sholat itu adalah jumlah waktu
yang dimiliki manusia untuk hidup. Ketika sholat magrib kita akan berusaha
semaksimal mungkin untuk segera menunaikan sholat karena takut waktunya habis
alias waktu sholat magrib pendek sekali hanya kisaran satu jam saja. Kemudian
kita bandingkan dengan sholat isya yang mempunyai waktu cukup panjang ya
kisaran 9 jam, jadi orang-orang berpikiran kan waktunya masih panjang jadi kita
masih bisa lanjut berbelanja, makan, nonton atau aktivitas lainnya di mall, dan
sholatnya bisa di rumah saja yaa alhasil sepilah itu musholah.
Nah jika kita analogikan
waktu sholat itu adalah kematian. Di PENDEKNYA MAGRIB atau dipendeknya waktu
kehidupan, semua orang pasti akan senantiasa berbuat kebaikan karena tahu
waktu mereka didunia ini hanya sebentar lagi. Namun berbeda hal dengan
PANJANGNYA ISYA atau panjangnya kehidupan, maka orang-orang tidak akan
memaksimalkan kebaikannya di wkatu sekarang karena masih terpikir bahwa besok,
lusa, bulan depan, tahun depan, 50 tahun lagi dan seterusnya, saya masih bisa melakukannya, jadi tidak apa
jika saya prioritaskan dulu saja kegiatan keduniawian. Naudzubillah.
Ingatlah wahai sahabat,
sholat di awal waktu adalah hal yang sangat diutamakan, tanpa kita harus tahu
alasannya apa dan imbalannya untuk kita apa. Nah begitu juga dengan berbuat
kebaikan. Seperti pepatah mengatakan “bekerjalah seakan kamu hidup selamanya
dan beribadahlah seakan kita mati esok”. Semoga kita senantiasa diberkahi Allah
aamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar