Saya pikir setelah pulang dari pandeglang bisa langsung tidur, ternyataaa
masih ada buku yang mesti di bedah heheh. Semoga lelah kita menjadi Lillah yaaa
guru Hebat 21. Aamiin
Bedah buku kali ini temanya tentang “Kesadaran Nurani”. Sebenarnya tema ini
muncul ketika penulis menemukan beberapa fakta/peristiwa dari para tokoh dari
Luar negri yang berhubungan dengan moral atau hati nurani yang dikesampingkan. Contohnya
ada sebuah kasus disebuah sekolah, dimana siswa-siswa yang berprestasi tidak
ingin terlalu menunjukkan performanya atau menunjukkan prestasinya dikarenakan
hal tersebut akan menyebabkan siswa tersebut terasing dari siswa lainnya. Ada
banyak kasus lingkungan yang memiskinkan sikap ideal dan nilai yang melumpuhkan
pikiran dan hati makhluk hidup.
a. Buah apati
Kurang dari
setengah siswa amerika tahu bahwa bumi berputar mengelilingi bumi berputar
mengelilingi matahari selama setahun. Ketidaktahuan dan apati sesuatu yang
berbau ilmiah menajdi sesuatu yang lebih mengkhawatirkan ketika banyak ancaman
pada kesehatan dan kebertahanan hidup manusia, penipisan lapisan ozon, hujan
asam yang menuntut setidaknya kesadaran yang minim dari sebagian warga.
Berdasarkan
peristiwa diatas, terlihat sekali maknanya bahwa siswa akan sadar tentang
sebuah pembelajaran ketika mereka merasakan dampak buruknya. Bukan pada saat
mereka mempelajari materinya bersama gurunya. Artinya pembelajaran tersebut tidak
bersinggungan dengan hati nurani mereka, sehingga menyebabkan mereka menjadi
apati dan tidak tahu. Nah sejatinya pembelajaran tidak seperti itu, guru harus
memilah strategi atau cara agar pembelajaran yang disampaikan juga masuk
kedalam hati nurani merka.
b. Mengapa suatu pekerjaan memiliki kepentingan
moral
Jika kamu tidak
bekerja disekolah, kamu tidak akan belajar. Ketidaktahuan tsb mereduksi
kapasitas kita untuk turut serta ebagai warga negara di dunia yang kompleks.
Sebagai contoh, bagi orang dewasa, jika mereka merasa tidak kompeten,
produktif, dan dibutuhkan dibeberapa lingkungan kehidupan, maka akan sulit
untuk emmbangun gambaran pribadi yang positif.
c. Pekerjaan dan prinsip realitas
Ketika
orang-orang berpikir pekerjaan sebagai sesuatu yang penting, tidak bekerja
keras untuk pekerjaan mereka, atau tidak bekerja sama sekali, bukan hanya
mereka yang menderita, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan, jadi
pekerjaan harus mempunyai sebuah prinsip yang nyata. Karena kapasitas kerja
adalahh kompetensi moral yang utama. Kompetensi tsb menghatuskan pengemabnagan
sikap, seperti disiplin diri, ketekunan, evaluasi diri, dan kesemuanya adalah
bagian karakter yang baik.
d. Tantangan bagi sekolah
Urusan utama
sekolah adalah bekerja sebagai pembelajaran. Bagaimana sekolah dapat membantu
siswanya bekerja dengan serius, menunjukkan kemampuan terbaik mereka, dan
mengembangkan kualitas karakter yang melekat untuk bekerja dengan baik.
e. Pentingnya ekpektasi tinggi
Guru harus
mencoba menyampaikan ekspektasi tinggi mereka dihadapan siswa yang emmiliki
ekspektasi rendah pada diri sendiri. Tujuannya adalah agar siswa tidak
terkelompok dalam kategori tersebut, dan menstimulus agar mereka mau mencoba
dan melakukan hal postif untuk perbaikan diri siswa.
f. Mengajar evaluasi diri
Guru yang baik
bukan hanya menentukan standar yang tinggi, mereka pun membantu siswanya
membuat standar tersebut menjadi milik mereka. Kemudian membantu perkembangan
kesadaran nurani siswanya dengan mengajarkan strategi untuk evaluasi diri.
g. Mengembangkan kepakaran sesungguhnya
Ketika siswa
sudah menjadi pakar pada suatu bidang, kompetesi menjadi gambaran diri mereka
dan mereka pun akan lebih termotivasi untuk melakukan pekerjaan berkualitas.
h. Pentingnya kesuksesan dini
Ekspekasi
tinggi tentang kesuksesan menajdi snagat efektif saat dikombinasikan dengan
dukungan. Contohnya guru menanyakan kepada siswa tentang tujuan yang ingin
dicapai, kemudian guru memfasilitasi agar siswa bisa mencapai tujuan tersebut
bahkan memberikan bantuan sekalipun.
i.
Merayakan
keberhasilan
Budayakanlah
mengapresiasi semua hal positif yang dilakukan oleh siswa. Contohnya saja
dengan memuji, karena hal tersebut bisa
membangkitkan kobaran semangat pada diri siswa untuk melakukan hal yang lebih
baik lagi.
j.
Mengajar untuk
gaya belajar berbeda
Pengajaran yang
efektif adalah pengajaran yang mengakomodasi gaya belajar siswa yang
berbeda-beda. Contohnya siswa yang visual akan mudah menangkap jika ada
gambar-gambar atau hal visual lainnya. Begitu juga siswa yang kinestetik, akan
mudah menagkap ketika sensori motorik tubuh siswa tersebut terfasilitasi ketika
belajar. Dan , we as teacher have to knowing about learning style’s students.
k. Mengajar untuk ketertarikan siswa
Siswa tentu
memiliki suatu hal yang disukai dan itu berbeda-beda. Kita sebagai guru harus memfasilitasi hal
tersebut, dengan pendekatan pengajaran yang membuat ketertarikan siswa sebagai
objek investigasi. Misalnya menghubungkan mata pelajaran(sains lingkungan)
dengan ketertarikan siswa (rusa). Dengan melakukan pendekatan tersebut, keterlibatan
siswa dikelas akan menajdi maksimal dan sering membebaskan energi siswa yang
tidak disangka untuk belajar.
l.
Pekerjaan rumah
Saat siswa
berkemampuan rendah hanya mengerjakaan pekerjaan rumahnya selama satu sampai
dengan tiga jam perminggu, maka nilai mereka akan setinggi nilai siswa
berkemampuan cukup yang tidak mengerjakan pekerjaan rumah. Hal tersebut banyak
terjadi pada diri siswa, karena berdasarkan fakta yang sering ditemui bahwa jam
belajar disekolah itu terkadang hanya ¼ dari 24 jam, dan hal tersebut terkadang
membuat siswa tidak begitu memahami pembelajaran yang disampaikan. Sehingga
butuh waktu lebih banyak bagi mereka untuk belajar, dan pekerjaan rumah adalah
solusinya. Tentu dengan berbagai startegi pekerjaan rumah yang dpaat digunakan
oleh guru.
Jadi kita sebagai guru harus bisa memfasilitasi berbagai kebutuhan siswa,
agar pembalajaran tersebut tidak hanya sebagai hal formal yang wajib
dilaksanakan saja melainkan juga masuk kedalam sistem limbik pada otak mereka,
sehingga hal-hal yang dipelajari dapat melekat kedalam hati nurani mereka. And
big thanks for SGI, untuk semua pengajarannya yang langsung emnyentuh hati
nurani ini. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar