Hello gaess Perkenalkan saya guru Ades Marsela, aktivis SGI Pascasarjana angkatan 21 asal Sumatera Selatan. Dan merupakan alumni dari Pengajar Hongkong.
Alhamdulillah Januari kemarin Allah memberi saya kesempatan untuk menampaki perjalanan di Negri Tirai Bambu atau Negri Beton yaitu Hongkong.
Kurang lebih 1 bulan saya berada di HK, dan tentu banyak gejolak rasa yg saya temui disana.
1. Mengajar Paket C mapel ekonomi
2. Mengajar pelatihan komputer dan Bahasa Inggris
3. Mengajar Mengaji dan ilmu agama lainnya
4. Tadabur Hongkong
Izinkan saya sedikit berbagi pengalaman ya guru hebat semua....
1. Mengajar Paket C Ekonomi serta Pelatihan komputer dan Bahasa Inggris
Tak bisa dipungkiri keadaan ekonomi menjadi salah satu penyebab tingginya presentase remaja Indonesia yang putus sekolah. Selain sebagai sarana untuk mencari pekerjaan pendidikan di sekolah juga menjadi ajang untuk menggali dan mengembangkan potensi anak. Disamping materi pelajaran yang diberikan oleh guru, proses kegiatan belajar-mengajar di sekolah diharapkan dapat membantu membentuk karakter siswa. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia tak banyak membantu anak-anak di Indonesia untuk dapat menuntaskan wajib belajar dua belas tahun.
Kurangnya lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah serta rendahnya upah di Indonesia membuat sebagian remaja di Indonesia bahkan para orangtua memilih untuk mengadu nasib di luar negeri setelah berhenti sekolah. Berbekal ijazah SD atau SMP mereka mulai mendaftar ke agen penyalur tenaga kerja yang sudah menjamur diberbagai wilayah di Indonesia. Setelah mengikuti pendidikan bahasa dan keterampilan di PJTKI yang menanganinya, selanjutnya mereka akan dikirim ke beberapa negara seperti Hong Kong, Malaysia, Singapura, dan Taiwan sebagai asisten rumah tangga, perawat, dan sebagian bekerja di pabrik.
Berbekal keinginan yang kuat ribuan pekerja di Hong Kong memutuskan untuk melanjutkan pendidikan yang disesuaikan dengan jadwal kerja mereka. Dengan hak libur yang didapat satu kali dalam seminggu mereka memiliki kesempatan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan di Hong Kong.
Salah satu nya adalah Dompet Dhuafa Hongkong (DDHK) yg menyediakan banyak program dan pelatihan, seperti Kejar Paket C, Pelatihan Komputer dan Bahasa Inggris, Kursus Menjahit, serta belajar Ilmu Agama
Setiap peserta didik membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun untuk menempuh Kejar Paket B dan Kejar Paket C tersebut. Bukan hal yang mudah untuk membagi waktu antara bekerja dan belajar. Berbagai kegiatan kursus juga mereka ikuti untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.
Ijazah yang mereka terima nantinya memang belum dapat membantu mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak di negara Hong Kong, namun setidaknya mereka berusaha keras untuk mendapatkan pendidikan dan skill yang dapat berguna setelah mereka kembali ke Indonesia nanti.
Bahkan diantara mereka pun ada yg sampai melanjutkan ke jenjang perkuliahan di Hongkong.
3. Mengajar mengaji dan Agama,
Para migran di Hongkong mungkin tidak seberuntung kita yg berada di Indonesia yg bisa sholat 5 waktu kapan saja dan dimana saja, yg bisa mengaji dan membaca Alquran kapanpun kita mau.
Karena mereka terikat dengan sebuah kata "majikan". Banyak majikan mereka yg tidak paham akan kewajiban muslim itu apa, sehingga majikan tidak memberikan waktu luang untuk para migran melaksanakan sholat dan mengaji, yg majikan tahu mereka mengerjakan pekerjaan rumah, memasak, dan mengurus anaknya.
Namun hal tersebut tidak menyurutkan niat para migran untuk memperbaiki ilmu agamanya.
Banyak sekali organisasi Islam yg berada di Hongkong yg tugasnya membantu menguatkan Iman para migran workers disana seperti NU, Muhammadiyah dll.
Dan Dompet Dhuafa Hongkong (DDHK) merupakan salah satu lembaga Islam yg menjadi tempat berlabuh para migran untuk kembali menimba Ilmu Agamanya.
Banyak sekali para muslim yg mendapatkan hidayah agama di Hongkong, mereka yg tidak tahu mengaji jadi bisa mengaji, mereka yg tidak pernah sholat menjadi berusaha untuk mengerjakan sholat meski dalam waktu yg sempit, dan sering juga mereka menambah ilmu melalui majelis majelis kajian Islam disana.
Bahkan banyak sekali statement dari para migran bahwa "mereka menemukan Islam yg benar benar Kaffah ketika mereka berada dihongkong"
Para migran yg notabene dari pelosok Indonesia jarang sekali menemukan organisasi Islam yg bisa merangkul mereka untuk Istiqomah dalam Islam ketika berada di desa, dan hal tersebut bertolak belakang ketika di HK, para organisasi Islam berhamburan untuk merangkul para migran workers yg ada disana dan hal ini lah yg mengistiqomahkan para muslim di Hongkong.
MasyaAllahnya banyak dari mereka yg tidak hanya fokus bekerja mencari uang saja. Mereka sudah menjiwai akan pentingnya berbagi. Seperti menjadi Volunteers kegiatan Islam, menjadi volunter pengumpul zakat, dan berbagi ilmu jika mereka memiliki skill yg lebih baik.
Hebatnya mereka selalu menjadi donatur tetap DDHK, mereka selalu menunaikan zakat penghasilan disetiap bulannya. Gajinya kurang lebih 4500 - 5500 hkd (setara dengan 9 jtan rupiah) dan 2,5 % nya diberikan kepada umat.
Karena banyaknya masyarakat Indonesia di Hongkong, maka ada beberapa org indo yg menikah dgn org hongkong. Sehingga bermukimlah disana dan memiliki keturunan. Dan alhamdulillah keturunannya pun Islam, sehingga kehadiran kita disana juga bisa untuk berbagi kepada anak anak muslim disana
4. Tadabur Hongkong
Hongkong adalah negara yg sangat asyik bagi para traveller.
Suasana kota yg tidak terlalu luas, yg bisa membuat kita menyambanginya dalam waktu satu hari, kalau di Indo luas Hongkong kurang lebih seperti Jakarta. Untuk rekomendasi tempat wisata bisa search di internet 😬
Negara ini sangat elit namun sederhana,
Mulai dari masyarakat yg lebih menyukai kendaraan umum, membudayakan antri, dan suka berjalan kaki.
Kendaraan umum yg biasa digunakan adalah MTR (mass train rapid), bus, Taxy, dan Fery.
Jarang sekali masyarakatnya menggunakan kendaraan pribadi, selain karena tidak ada tempat parkir juga karena biaya parkirnya yg cukup mahal. Konon katanya Hongkong adalah negara Termahal Ke-3 di dunia.
Jadi kalo kita mau travelling hongkong siap siap membawa uang saku yang banyak. Kalo di iNdo ayam penyet hanya 20.000 , dihongkong bisa bisa 60 Hkd (108.000 rupiah) heheh
Namun teman teman jangan takut, karena mayoritas banyak muslim Indonesia di HK, maka masakan dan makanan halal pun mudah sekali untuk ditemui. Dijamin kenyang hehe, banyak masakan malang, jawa dll. Dan ada juga masakan ala china yg halal, seperti Yamcha yg terletak di lantai 3 masjid ammar di daerah Wanchai.
Tapi negara ini sangat bergantungan dengan para migran, bisa dikatakan perekonomian Hongkong akan mati jika tidak ada para migran. Karena orang orang disini terlalu sibuk bekerja, sehingga tidak ada yg mngurus rumah tangganya. Nah para migran lah yg berperan penting disini.
Penduduk asli HK bekerja tanpa melihat waktu siang atau malam, sehingga jam 2 malam pun jalan jalan dihongkong tetap ramai karena masih ada masyarakat yg pulang dan pergi bekerja.
Yukk travelling and Teaching ke Hongkong :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar