Sekolah Guru Indonesia (SGI) memfasilitasi para guru untuk terus belajar dan mengupgrade kompetensi keguruannya melalui sebuah pelatihan. Pelatihannya berawal dari studium general pada tanggal 12 Maret 2017 sampai dengan sekarang, yang bertempat di Limo Depok. Pemateri atau fasilitator pelatihan ini adalah para guru-guru (aktivis SGI) yang pernah mengikuti pelatihan serupa sebelumnya, mereka diantaranya adalah bu suherma, bu azizah, dan bu Nur Hidayah. Sedangkan peserta pelatihannya adalah 9 orang guru MI/SD yang berasal dari wilayah Depok.
Salah satu
materi penting dari pelatihan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal
ini Seiring dengan slogan yang digalakkan oleh pemerintah saat ini tentang
“Guru Mulia Karena Karya”. Maka dari itu SGI mengganggap bahwa pelatihan PTK ini penting untuk diberikan kepada para guru, yang
tujuannya untuk meningkatkan kemampuan menulis para guru, menciptakan sebuah
karya dan juga PTK ini dapat digunakan
sebagai bahan portofolio untuk
peningkatan angka kredit guru (naik golongan).
Penelitian
tindakan kelas (PTK) adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk
memperbaiki pembelajaran dikelas. Penjabaran materi tentang PTK dilaksanakan
sehari full pada minggu, 02/04/2017, praktik pelaksanaan PTK di sekolah
masing-masing, kemudian dilanjutkan
dengan bimbingan dan coaching oleh fasilitator pelatihan. Minggu demi minggu
pelatihan dilaksanakan, dan tibalah pada kamis,12/05/2017 guru-guru yang
mengikuti pelatihan tersebut melaksanakan ujian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Saya Ades
Marsela (Guru Ades) sebagai penguji PTK, mendapatkan insight tersendiri ketika
menguji Penelitian Tindakan Kelas para guru yang mengikuti pelatihan tersebut.
Insightnya adalah tentang esensi dari PTK itu sendiri.
Esensi
penelitian tindakan kelas bukan hanya
terletak kepada seberapa besar indikator keberhasilan yang dicapai oleh
siswa. Melainkan yang terpenting bahwa esensi Penelitian Tindakan Kelas itu adalah untuk memperbaiki pola
pembelajaran secara terus menerus, tiada henti. Siklus demi siklus, dan didalamnya harus mencerminkan perbaikan demi
perbaikan yang dicapai, serta siklus
sebelumnya merupakan dasar bagi siklus selanjutnya. Tentu, hasil pada siklus
berikutnya seharusnya lebih baik dari siklus sebelumnya. Jika PTK dilakukan
secara berkelanjutan dari siklus yang satu ke siklus yang lain, maka akan
ditemukan model pembelajaran yang terbaik. Demikian seterusnya, sehingga PTK
dapat dilakukan secara continue dikelas-kelas yang berbeda untuk menyelesaikan permasalahan
belajar dikelas tersebut. (Ujar Guru Ades, penguji PTK)
Semoga
guru-guru seluruh Indonesia terus bersemangat melejitkan dirinya melalui
tulisan atau karya ilmiah, dan tak henti-hentinya mengupgrade kompetensi
dirinya, serta selalu termotivasi untuk memperbaiki setiap permasalahan belajar
di kelas.
Kemmis (1994)
mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan merupakan suatu bentuk penelitian
reflektif yang dilakukan oleh pelaku dalam masyarakat dan bertujuan untuk
memperbaiki pekerjaannya, memahami pekerjaan itu sendiri serta situasi dimana
pekerjaaan tersebut dilakukan. Sedangkan
menurut Kurt Lewin penelitian tindakan merupakan suatu rangkaian langkah (a
spiral steps) dimana setiap rangkaian langkah terdiri empat tahap seperti;
perencanaan, tindakan, pengamatan, refleksi.
#kelas
Penulisan
#Dompet dhuafa.
#latepostujian
#latepostujian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar