Baby Hello Kitty
Instagram

Baby Hello Kitty

Rabu, 12 Oktober 2016

METODE PENDIDIKAN HATI






Menurut Imam al_Gahazali jika manusia mengetahui hati-Nya, maka ia akan mengetahui dirinya, jika ia mengetahui dirinya maka ia akan mengenal Tuhan-Nya. Sebagai usaha melindungi hati dari kekufuran dan amal keburukan serta untuk mensucikannya maka diperlukan sebuah  pendidikan hati (Tarbiyatul Qulub).


Hati adalah segumpal darah, dimana apabila segumpal darah itu baik maka akan baik juga diri manusia itu, dan sebaliknya apabila segumpal darah itu buruk maka akan buruk pula diri manusia itu. Perbuatan yang dilakukan anggota tubuh berdasarkan atas tanda-tanda hati. Karena itulah, maka hati harus diperbaiki dan diluruskan. Hadis nabi menyatakan “Allah tidak memandang bentuk kalian, melainkan memandang hati dan perbuatan kalian.


Tujuan pendidikan hati:

1.      1. Mampu menjaga fitrahnya.
Fitrah manusia hanya untuk mencintai dan menyembah Allah. Jika fitrah itu terjaga dengan baik, maka hati akan bermakrifat kepada Allah, mencinai-Nya dan hanya menyembah kepada_Nya.
2.      2. Agar hati yang kotor menjadi bersih dan hai yang keras menjadi lembut. Karena hati yang bersih akan melahirkan akhlak yang baik.



Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah, apakah metode pendidikan hati itu? Dapat diketahui bahwa metode pendidikan hai itu ada 3 yaitu: membaca AL-Qur’an, memikirkan alam, dan zikir. Berikut penjelasannya.

1.      Memahami Al-Quran

Seorang muslim harus terbiasa dan memahami ayat-ayat Al-Quran bukan sekedar bacaan biasa, karena ia bisa memberi petunjuk kepada hati yang sedang bimbang. Sebagai obat bagi hati yang sakit, dan bisa mengurangi pikiran yang kusut.



2.      Memikirkan alam

“memikirkan alam merupakan ibadah, sebagaimana menuntut ilmu itu ibadah” (Abd. Al-sammarai).

Manusia yang cerdas adalah manusia yang penglihatan, pendengaran, dan hatinya, mampu menangkap pesan-pesan dibalik alam ini. Cara kerjanya yaitu mata dan telinga menyampaikan informasi yang ditangkapnya dari alam ke hati, dan hatinya yang mencernanya menjadi sebuah cara berpikir (paradigma) dan ilmu.

 Allah SWT memerintah agar hambanya memerhatikan ciptaan Allah yang dimaksud supaya para hamba menjadikan alam dan seisinya sebagai perantara untuk mengenal Allah dan memperkokoh keimanannya.


3.      Zikir.

Zikir yang dilakukan dengan terus menerus akan menjadi sikap batin. Firman Allah dalam Q.S Ali –Imron : 191

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.

 Zikir juga mampu menjadi penyelamat manusia dari rayuan setan, dan zikir merupakan upaya agar manusia selalu merasakan kehadiran Allah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar