Sudah
hampir empat bulan Indonesia menghadapi persebaran virus menakutkan itu. Namun,
tanda-tanda segera berhentinya serangan virus yang semakin berkembang dari
Negeri bambu itu belum juga kelihatan. Bahkan sampai masuk wilayah Palembang
dan virusnya semakin
merajalela.
Terik
panas matahari di Palembang siang itu tak menyurutkan niat kami para relawan
BAZNAS Tanggap Bencana (BTB) untuk ikut andil
ambil bagian pencegahan covid dikota kami tercinta ini. “Saat banyak yang menarik diri, menghindari
kemungkinan terpapar, kami enggan menyerah dengan kondisi itu. Bisa jadi ini
untuk menguji nilai kemanusiaan kita, apalagi tugasnya belum seberat tugas
tenaga kesehatan kita yang berada di benteng pertahanan terdepan, bertaruh nyawa dan
mengorbankan kepentingan pribadi demi keselamatan orang lain.
Kolaborasi
dan kerjasama itulah kata-kata yang menguatkan kami untuk tetap semangat
melayani umat, BTB dan Tim Layanan Aktif BAZNAS (LAB) bekerjasama dengan para
pekerja yang terdampak covid salah satunya adalah para komunitas Ojek Online
(Ojol) di Palembang. Covid yang tidak hanya menyerang kesehatan masyarakat tapi
juga menyerang perekonomian di dunia, banyak masyarakat rentan yang berkurang pendapatan bahkan sampai kehilangan pekerjaan, hal tersebut
menjadi sorotan utama kami sebagai lembaga kemanusiaan untuk ikut andil
membantu mereka dengan cara memberdayakannya
dikegiatan sosial semacam ini.
Masih
banyak orang yang kurang beruntung ditengah pandemi virus corona ini, yang
harusnya mereka bisa berada dirumah justru harus keluar mencari nafkah demi
keberlangsungan hidup. “saat melihat senyum saudara-saudara sebangsa masih bisa
makan rasanya terharu banget. Sedihnya mendengar curhat mereka, dari pagi sampai
malam sore berjuang kadang belum dapat uang sepeserpun”.
Dampak pandemi ini tentu sangat
luar biasa,
apalagi jika persebaran virus corona itu tidak berhenti hingga beberapa bulan ke
depan. Salah satu yang dikhawatirkan telah terjadi yaitu dampak ekonomi.
Sebab, meski tidak ada lockdown negara, pembatasan sosial dan fisik juga bisa
membuat sektor-sektor ekonomi terkena dampak serius. Industri pariwisata,
transportasi, manufaktur, bahkan industri mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pun
bakal terpuruk. Itu
semua akan menekan pendapatan masyarakat. Jumlah orang miskin akan makin besar.
Sebab, orang rentan miskin bakal jatuh pada kemiskinan akibat menurunnya
pendapatan dan naiknya harga kebutuhan pokok. Dan peran Lembaga kemanusiaan
saat ini sangat dinanti-nanti masyarakat !!
Langkah
awal kami dalam pencegahan covid 19 ini yaitu dengan cara melakukan
penyemprotan cairan disinfektan di beberapa wilayah keramaian di kota Palembang seperti di spot kota, di masjid-masjid, pesantren
maupun sampai ke rumah-rumah penduduk . Cairan
disinfektan yang kami racik sendiri ini dengan berbagai unsur yang ada, semoga
bisa mengurangi bahkan membunuh virus virus yang bertebaran di bumi Allah
ini.
Tidak
sampai sana saja, banyak tempat yang kami kunjungi untuk membasmi virus itu.
Tiba saatnya kami berlabuh di Masjid Provinsi Sumatera Selatan yaitu masjid
Raya Taqwa. Meringgis hati menangis air mata ini melihat Masjid tidak
berpenghuni, dulu dibulan Ramadhan masyarakat berbondong bondong beribadah ke
rumah Allah, sekarang pun serba kebalikan, semua umat mengurung diri di rumah
masing-masing karena virus yang bertebaran dimana-mana. “Ya Allah ampuni sikap
sifat khilaf hamba-hamba mu ini, semoga virus segera berakhir.” Rumah Allah menjadi tujuan kami untuk
menyemprotkan cairan disinfektan itu agar virus segera musnah, dan para umat
bisa segera menunaikan kewajibannya untuk beribadah tanpa dibatasi ruang ruang
penghalang.
Dengan banyaknya yang dilakukan relawan tentunya atas
dasar niat yang baik, serta kerja ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun dari
orang lain. Karena menurut sabda Nabi Muhammad Saw : "Sebaik-baiknya manusia adalah yang
bermanfaat bagi manusia yang lain" (HR. Ahmad, ath-Thabrani,
ad-Daruqutni).
Profil Penulis :Ades Marsela, M.Pd. merupakan
perempuan lulusan SGI Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sudah
menekuni bidang pendidikan, pelatihan dan kerelawanan sejak 2012 silam. Saat
ini sedang aktif di lembaga kemanusiaan, yaitu BAZNAS Provinsi Sumatera Selatan.
Kemudian satu hal unik yang menjadi slogan hidupnya “Travelling and Teaching”,
kemana pun dia pergi jalan-jalan (travelling), di sanalah dia akan berbagi ilmu
yang dimilikinya (teaching). Baginya, hidup itu harus selalu tumbuh dan
bermanfaat di mana pun dia berpijak.