Indonesian Teacher
Leadership Festival atau dengan akrononim ITL Fest merupakan agenda besar dalam
memperingati hari lahir Sekolah Guru Indonesia (SGI) yang sudah mencapai usia
SEWINDU (8 Tahun). Agenda ini merupakan inisiasi dari para aktivis SGI dan Mahasiwa SGI angkatan 21.
Kegiatan ini dihadiri oleh lebih kurang 60 peserta dari berbagai pulau di
Indonesia.. Tema menarik yang diusung dalma acara ini adalah “Sambung rasa, Sumbang
karya, dan Sambang Wiyata.
Puncak kegiatan ITL Fest
dilaksanakan pada tanggal 23-25 Desember 2017 yang bertempat di Bumi
Pengembangan Insani, Bogor. Namun sebelum pelaksanaan acara puncak ini, para guru-guru dan aktivis pendidikan di
seluruh Indonesia telah menikmati berbagai ajang lomba kreativitas. Mulai dari
lomba penelitian tindakan kelas, merancang program pemberdayaan sosial, membuat
lagu dan puisi pembelajaran, pembuatan alat peraga, menulis feature praktek pendidikan
yang inspiratif dan lain sebagainya. Berbagai kegiatan lomba tersebut dilaksanakan
dengan metode Daring (Dalam Jaringan).
Selain kegiatan lomba di atas,
pada acara puncaknya ITL Fest mengadakan seminar pendidikan dan mengundang
beberapa tokoh Indonesia sebagai pemateri, workshop Teacher Capacity Building,
workshop Teach Like Finland, Outbond Edukatif dan di tutup dengan deklarasi
guru pemimpin.
Pada sabtu, 23 Desember
2017 acara seminar pendidikan tepatnya di narasumberi oleh bapak Asep Sapa’at
seorang aktivis pendidikan nasional dan Bang Syaiful Hadi seorang Penulis
nasional. “Guru itu pemimpin maka teladanlah dalam memimpin” (Asep safaat), dan
satu hal lagi yang sangat membekas dalam ingatan “ilmu itu dapat diwariskan,
namun ruh seorang guru tidak bisa diwariskan” melainkan harus benar-benar
dibina dan ditumbuhkan dalam diir kita sendiri.
Kemudian dalam workshop
Teacher capacity building dibagi menjadi 3 kelas paralel, yang terdiri dari
kelas lagu pembelajaran, kelas media pembelajaran, dan kelas apersepsi
pembelajaran. Di kelas lagu pembelajaran menghadirkan seorang kepala SMA Insan
cedekia Gunung gelis yang juga merupakan seorang pencipta mars Sekolah Guru
Indonesia, dan beliau sangat berkompeten di bidang cipta lagu, beliau adalah
Ustadz Amru Asykari. Dalam kelas ini peserta workshop diberikan project membuat
lagu secara berkelompok maupun secara individu, baik lagu tentang materi
pembelajaran maupun lagu motivasi.
Lalu kenapa lagu penting
dalam pembelajaran ? karena lagu adalah suatu senjata ampuh yang dapat melekat
kedalam otak siswa, baik otak reptil, limbik, maupun neokorteks. Sebagai guru
kita harus bisa Masuk Ke dalam dunia anak-anak-kemudian Bawa mereka masuk ke dunia kita (Prinsip Utama Quantum Learning).
Berikut beberapa tips mengkombinasikan
lagu dalam pembelajaran: Pelajari lagu-lagu yang sedang hits di kalangan siswa,
Berinteraksi dengan mereka, bernyanyi bersama (Guru Gaul), ngobrol seputar lagu,
giring kepada misi kita (Islam) untuk memperbaiki pandangan siswa tentang isi
lagu (lirik yang tidak Islami) Ø Ubah lirik lagu ke untuk kepentingan
pengajaran mereka Ø Tantang siswa untuk buat lagu sendiri. Yaa
berawal dari ATM (amati, tiru, dan modifikasi) sampai ke cipta lagu dengan nada
sendiri.
Selanjutnya dikelas media
pembelajaran yang disampaikan oleh Ayu sukmayani seorang guru SGI angkatan 21. Media
adalah alat yang sebaiknya ada dalam pembelajaran. Karena media itu berfungsi sebagai alat untuk memberikan stimulus bagi siswa agar terjadi proses
belajar. Kadang guru berpikiran bahwa membuat media itu
sulit, butuh biaya mahal, dan tidak punya waktu untuk membuatnya. Wahai guru hebat
yang perlu kita tahu media tidak serumit pemikiran kita. Kita bisa membuat atau
menghadirkan media sederhana, yang mudah dijangkau, dan pembuatannya ramah
lingkungan, bahkan kita bisa bekerjasama dengan siswa untuk membuatnya. Dan yang
terpenting esensi pembelajarannya terfasilitasi ketika kita menggunakan media
tersebut. Beberapa jenis media: media visual, media audio dan media audio
visual.
Kemudian dikelas
apersepsi pembelajaran yang di narasumberi oleh Abd.Rohman seorang pendidik
dari School of human (SOH). Kenapa harus apersepsi ? kenapa tidak langsung
fokus kepada materi. Hello guru hebat, yang kita ajar itu adalah manusia. Mereka
perlu memiliki sebuah rasa ketika belajar, rasa senang, bahagia, sedih, takjub,
atau rasa nano-nano pun mesti ada. Supaya pembelajarannya tertanam lama dalam
ingatan siswa. Nah apersepsi adalah salah satu cara, bahkan wajib ada dalam
sebuah pembelajaran. Karena Menit-menit
pertama dalam proses belajar adalah waktu yang terpenting untuk satu jam
pembelajaran selanjutnya. Apersepsi terdiri dari 2 jenis yaitu
zona alpha dan scene setting. Pada zona alpha kita bisa menggunakan Ice breaking, Fun story, Musik, Brain gym dan lain sebagianya. Kemudian
scene setting adalah aktivitas yang paling dekat dengan strategi
pembelajaran untuk membangun konsep awal pembelajaran,
yang tujuannya untuk menumbuhkan rasa penasaran kepada anka tentang apa yang
akan guru ajarkan. Scene setting bisa berupa : pertanyaan pancingan yang
berhubungan dengan pembelajaran, cerita, visualisasi, simulasi, pantomin, mendatangkan tokoh dan lain sebagainya.
Malam harinya ditemani
kopi panas dan sebongkah jagung manis, peserta mengikuti workhsop “menulis
untuk berbagi” yang disampaikan oleh Iin Amrullah seorang pakar Literasi Indonesia,
yang tulisannya sudah melanglang buana di seluruh penjuru negri ini. Cakap beliau
“Menulislah dengan LDR”, tulis apa yang kita Lihat, tulis apa yang kita Dengar,
dan tulis apa yang kita Rasakan. Menulis adalah hak semua orang, orang bijak
berkata jika kau ingin melihat dunia maka membacalah, dan jika kau ingin
dilihat oleh dunia maka menulislah. What begitu penting menjadi seorang penulis
peradaban, selama kita masih punya rasa, why not jika kita tuangkan rasa itu
dalam sebuah tulisan. Berikut beberapa modal menulis,1. Niat dan kemauan 2.
Pilih sesuai passion, bakat dan minat 3. Pilih hal yang paling disukai 4.
Tekuni dengan sungguh-sungguh 5. Mengikuti lomba tentang menulis. Yukk menulis :)
Dihari berikutnya dalam
acara yang tak kalah serunya dengan hari sebelumnya. Di workshop kali ini kita
kedatangan seorang babe dari School of Human, beliau adalah Babe Andi Budiman
jaya. Beliau adalah seorang youtubers, bagaimana tidak beliau banyak seklai
mengupload video lagu pembelajaran maupun lagu motivasi pendidikan di akun youtubenya
dan sudah di subscribe oleh banyak orang. Keren banget kan pematerinya, peserta
workshop riang gembira dalam “Workshop
Teach Like Finland” kali ini. Ada 5 hal mendasar dalam workshop ini, pertama motivasi, para guru diminta membuat pohon motivasi yang
berisi “kenapa kamu menjadi guru ?” dan karakter apa yang harus ada dan kamu
perbaiki ketika menjadi guru. Kedua Gurunya
manusia, jadilah guru yang menjadi sahabat para siswanya. Ketiga cara apersepsi, kesana pertama
begitu menggoda selanjutnya terserah anda, bisa menggunakan alpha zone dan
scene setting. Keempat strategi pembelajaran, peserta diminta membuat beberapa
media dna model pembelajaran, seperti jumping number, stepping, fishing,
domino, make a match, dsb. Dan yang
kelima adalah Ilmu Sabar. Menjadi guru adalah profesi mulia, tantangannya
besar dan InsyaAllah bayaran nya pun besar dari Allah.
Dan di malam hari
dilanjut kan dengan festival budaya. 7 kelompok peserta menampilkan berbagai
macam budaya dan makanan khas daerahnya yang
berasal dari 7 daerah yaitu Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan
Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Jakarta, Sulawesi Selatan dan daerah lainnya di
Indonesia. Selain penampilan budaya dari peserta, panitia juga menampilkan
tarian saljojo, kuis-kuis, flashmove budaya, jingle dan lain sebagainya yang
tentunya semakin menghangatkan acara festival budaya dimalam itu.
Setelah 2 hari kegiatan
indoor, akhirnya pada hari terakhir peserta melaksanakan outbond edukatif,
terdiri dari 5 post, dimana setiap postnya para peserta mendapatkan beberapa
challenge pembelajaran, seperti membuat RPP, yel-yel edukatif, pembuatan lagu
pembelajaran di sungai dna bertemakan alam, dan diakhiri dengan refleksi
bersama.
Dan disore hari
dilanjutkan dengan deklarasi guru pemimpin yang diikuti oleh peserta ITL
festival, panitia, managemen SGI, para inisiator SGI dan para aktivis SGI Jabodetabek.
DEKLARASI
GURU PEMIMPIN: 10 KEPEMIMPINAN GURU INDONESIA 1.Teladan menegakkan ibadah
2. Disiplin mengelola waktu 3. Gemar membaca buku 4. Pelopor kebersihan sekolah
5. Aktif memberdaya masyarakat 6. Sahabat terbaik siswa 7. Tertib menyiapkan
administrasi 8. Kreatif membuat media 9. Profesional dalam mengajar 10. Gigih
untuk meneliti.
Setelah deklarasi guru
pemimpin maka berakhirlah acara puncak ITL Fest 2017, harapan kedepan bahwa moment
ITL fest ini dirancang memiliki efek berkelanjutan. Dimana
kegiatan ini akan menjadi event tahunan, membentuk komunitas peduli lagu
edukatif, komunitas penggagas alat peraga kreatif yang ramah lingkungan,
terbitnya tulisan-tulisan pemenang lomba dalam bentuk buku, dan membentuk
berbagai gerakan lainnya, yang dapat mengembangkan kreativitas guru dan
memajukan pendidikan Indonesia.
Sampai berjumpa di ITL
Festival 2018 J