Penerapan moral luhur yang berkeadilan dan demokratis
oleh murid berlaku bagi sekolah yang memberikan pengalaman kehidupan masyarakat
bermoral tinggi di sekolah. Jadi, dapat diketahui bahwa tingkat alasan moral
operatif murid cenderung meningkat atau menurun terkait dengan kesesuaian
persepsi mereka dengan lingkungan moral sekolah.
Ukuran Budaya Moral dapat dilihat dari lingkungan tempat
bersosialisasi anak tersebut. Suatu masa, ketika kita menginginkan murid yang
kita didik dapat melakukan hal-hal baik di tengah lingkungan yang buruk, hal
tesebut tidaklah mudah. Akan tetapi, jika kita ingin membentuk karakter yang
baik akan jauh lebih mudah jika
dilakukan di lingkungan yang memiliki moral tinggi seperti kejujuran,
kesopanan, dan kepedulian menjadi norma dalam kehidupan sehari-hari.
A. Enam Elemen Budaya Moral Positif di Sekolah
1. Elemen 1: Kepemimpinan Kepala Sekolah
Jika kita melihat sekolah dengan lingkungan
moral yangs ehat dan program pengajaran yang bagus, kita akan emnemukan para
pengurus atau pemimpin yang memimpin untuk melakukannya ataau mendukung para
stakeholders memiliki nilai moral yang tinggi.
Seorang kepala sekolah yang efektif biasanya
melibatkan seluruh kegiatan umum untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan yang
baik: menciptakan kepanitiaan yang mengidentifikasi target sekolah terahdap
nilai moral, menyediakan kepemimpinan yang berfungsi untuk mengimplementasikan
program seperi mengadakan workshop, waktu untuk berbagi, pusat sumber belajar
dan kesempatan lain untuk para staf sekolah untuk mengembangkan keterampilan
sebagai moral pendidik, dan menjadi teladan dalam hal apapun di sekolah dan
kehidupan sehari-harinya. Berikut beberapa caranya:
a. Menyatakan visi sekolah.
b. Memperkenalkan tujuan dan strategi dari program nilai-nilai moral positif
kepada seluruh staf sekolahan.
c. Merekrut partisipasi dan dukugan orangtua
d. Memberikan teladan nilai-nilai sekolah melalui interaksi dengan staf, murid
dan orangtua.
2. Elemen 2: Disiplin Sekolah
Dalam usaha meningkatkan kedisplinan sekolah.
Kepala sekolah melibatkan baik staf maupun anak-anak dalam membuat peraturan. Jadi
jika ada siswa yang melakukan pelanggaran serius, kepala sekolah menggunakan
pendekatan perjanjian yang mewajibkan siswa agar mengambil tanggung jawab untuk
mengembangkan kepribadiannya.
Apabila sekolah benar-benar mengajarkan nilai
seperti menghormati dan tanggung jawab, dan di biasakan dengan hal positiif
lainnya, kemungkinan aksi saling membuly dari tempat manapun akan
terminimalisir. Berikut caranya:
a. Mendefinisikan dengan jelas aturan sekolah dan secara konsisten, serta adil
mendorong stakeholders sekolah.
b. Mengatasi masalah disiplin dengan cara yang mendorong menumbuh kembangkan
moral siswa.
c. Memastikan aturan dan nilai sekolah ditegakkan dalam seluruh lingkungan
sekolah dan bergerak tangkas untuk menghentikan tindakan kekerasan dimana pun
terjadi.
3. Elemen 3: Mengembangkan Rasa komunitas Seluruh Sekolah
Rasa komunitas seluruh sekolah yang kuat
merupakan hal yang sering menjadi cara terbaik untuk mencegah tingkah laku yang
kasar seperti penindasan, yang dengan mudah berkembang ketika ikatan komunitas
lemah dan norma positif grup tersebut tidak ada.
Mengembangkan rasa saling peduli dikomunitas
dapat dilakukan dalam beberpaa program, yaitu kegiatan ekstrakulirer,
mengajarkan tata krama yang baik di dunia olahraga, dan pertemuan sekolah
sebagai sebuah komunitas dan pembangun karakter, serta tugas sekolah.
Berikut beberapa cara ringkas mengembangkan rasa komunitas seluruh
sekolah:
a. Menumbuhkan keberanian stakeholders sekolah untuk mengekspresikan apresiasi
mereka atas tindakan peduli terhadap orang lain.
b. Menciptakan kesempatan bagi setiap murid untuk mengenal seluruh staf
sekolah dan murid sekolah di kelas lain.
c. Mengajak sebanyak mungkin murid untuk terlibat dikegiatan ekstrakulikuler.
d. Menegakkan sikap prioritas.
e. Menggunakan nama sekolah untuk mendorong masyarakat dengan nilai-nilai
baik.
Setiap kelas diberi tanggung jawab untuk
berkontribusi dalam kehidupan sekolah
4.
Elemen 4: Pengelolaan Sekolah yang Demokratis
Strategi pengembangan karakter sekolah yang
lain, jika digunakan dengan baik, dapat menantang murid untuk membantu
mengelola kehidupan sekolah mereka. Kita tahu bahwa orang dewasa adalah orang
yang bertanggung jawab, tapi berdasarkan kerangka berpikir itu pula, anak-anak
juga diberikan tanggung jawab yang nyata untuk mengambil keputusan atas masalah-masalah
yang berhubungan langsung dengan mereka dan untuk mendapatkan pengalaman
pertumbuhan karakter tentang bagiamana mengambil sebuah keputusan. Berikut
beberapa cara untuk menerapkan pengelolaan sekolah yang demokratis:
a. Menyusun kepengurusan siswa untuk memaksimalkan partisipasi siswa dan
interaksi di antara sekelas dna dewan siswa .
b. Membuat dewan siswa ikut bertanggungjawab terkait dengan masalah dan isu
yang memiliki pengaruh nyata pada kualitas kehidupan sekolah.
5. Elemen 5: Menciptakan Komunitas yang Baik di Antara para Orang Dewasa
Berdasarkan penelitian, di dalma sekolah yang
baik, terdapat masyarakat yang bermoral dan memiliki intelektual yang kuat
diantara para orang dewasa. Hubungan kolegial staf dipelihara dengan baik. Para
guru saling berbagi ide. Staf pengajar berpengalaman memandu guru baru dan lain
sebagainya. disekolah yang efektif, guru dan staf administrasi bekerja sama
untuk membuat kebijakan sekolah, mengembangkan bahan ajar, memilih buku teks,
emperkuat disiplin, dan menciptakan program yang bagus untuk pengembangan
karakter. Berikut beberapa cara menciptakan komunitas yang baik di antara para
orang dewasa:
a. Memberikan waktu dan dukungan untuk staf sekolah untuk bekerja bersama
dalam menyusun bahan ajar.
b. Melibatkan staf melalui kolaborasi pembuatan keputusan sesuai dengan
bidangnya masing-masing.
6. Elemen 6: Memberi Banyak Waktu untuk Peduli terhadap Moral
Sekolah dapat meningkatkan pentingnya
kepedulian terhadap moral dengan cara:
a. Memoderasi tekanan akademis sehingga guru tidak mengabaikan pengembangan
sosial-moral siswa.
b. Menumbuhkan kepercayaan diri guru untuk menghabiskan banyak waktu untuk
mengurusi mora siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar