Baby Hello Kitty
Instagram

Baby Hello Kitty

Sabtu, 11 Maret 2017

TEMATIC CLASS


 Zaman senantiasa berubah yang dulu kekunoan dan sekarang menjadi kekinian. Begitu juga dengan pendidikan senantiasa mengalami perubahan, dan tentu banyak perubahan ke ranah yang positif, terutama pembelajaran di kelas. Masyarakat berpendidikan  tentu sudah tidak asing dengan pengembangan kurikulum, dan untuk pengembangan yang masih gencar  saat ini yaitu kurikulum KTSP menjadi kurikulum 13. Untuk siswa Sekolah Dasar penerapan kurikulum 13 di aplikasikan dalam bentuk pembelajaran Tematik yang berhubungan secara langsung dnegan kehidupan siswa.

Teori belajar Gestalt menjelaskan bahwa anak-anak cenderung mengorganisasikan persepsi dan pengalamannya secara terintegrasi. Usia siswa sekolah dasar umumnya 7 sampai 12 tahun, yang jika dikategorikan masuk pada tahap operasional konkret dimana anak belum bisa memahami problem abstrak, segala sesuatu akan bermakna bila dikaitkan dengan objek konkret (nyata) yang mereka temui sehari-hari. Sehingga muncullah suatu pembelajaran yang bisa mengintegrasikan (menyatukan) beberapa mata pelajaran menjadi sebuah tema yang erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari dan berfokkus kepada alam, sosial, serta budaya, pembelajaran seperti ini disebut pembelajaran tematik. Jadi dapat diketahui bahwa pembelajaran tematik merupakan pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran dalam berbagai tema

Pembelajaran tematik dilaksanakan di semua kelas di SD/MI baik di kelas I-III (kelas rendah) maupun kelas IV–VI (kelas tinggi). Pembelajaran dengan pendekatan tematik ini mencakup kompetensi mata pelajaran yaitu: PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya dan Prakarya, dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Sedangkan mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti tidak termasuk mata pelajaran dalam tematik. 

Dalam penerapan kurikulum ini guru dituntut untuk memiliki kemampuan mengimplementasikan berbagai startegi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kurikulum tersebut. Pembelajaran yang mungkin banyak digunakan seperti pemecahan masalah, metode proyek, pengajaran unnit (unit teaching), inkuiri, discovery, dan pendekatan tematik yang dilakukan dalam pembelajaran individu maupun kelompok.  pengembangan program pembelajaran perlu dilakukan secara bersama-sama antara siswa dengan guru, tetapi sebelumnya guru harus menyiapkan draft program pembelajaran sebagai acuan yang perlu dikembangkan bersama-sama atau mungkin dnegan masyarakat. Untuk memperbaiki suatu pembelajaran dikelas tentu seorang guru perlu mengikuti sebuah pelatihan yang bisa mengembangkan kompetensinya, salah satu pelatihan yang sangat kredibilitas adalah pelatihan yang dilaksankan di Sekolah Guru Indonesia.

Berikut ada beberapa prinsip dari pembelajaran tematik terpadu:
}  Peserta didik mencari tahu, bukan diberi tahu.
}  Fokus pembelajaran diarahkan kepada pembahasan kompetensi melalui tema yang paling dekat dengan kehidupan peserta didik.
}  Terdapat tema yang menjadi pemersatu sejumlah kompetensi dasar yang berkaitan dengan berbagai konsep, keterampilan dan sikap.
}  Sumber belajar tidak terbatas pada buku.
}  Peserta didik dapat bekerja secara mandiri maupun berkelompok sesuai dengan karakteristik kegiatan yang dilakukan

Pembelajaran tematik lebih menekankan pada praktik pengetahuan berbentuk tema yang dekat dengan aktivitas peserta didik sehari-hari.  Melalui pembelajaran tematik ini, peserta didik diharapkan dapat memahami fenomena atau aktivitas sehari-hari secara lebih konkret.   Melalui praktik pengetahuan itu diharapkan akan tumbuh sikap religiusitas dan etika sosial dalam hal tanggungjawab peserta didik dalam memahami fenomena dan aktivitas peserta didik. Pembelajaran tematik di Sekolah Dasar menekankan pada proses pembelajaran yang tidak semata melakukan aktivitas, tetapi bagaimana merancang pembelajaran yang juga mengaktifkan kreativitas dan berfikir kreatif peserta didik. 

Satu hal penting ditekankan dari proses pembelajaran ini adalah bahwa pembelajaran yang dijalankan tidak hanya memperkenalkan pengetahuan mata pelajaran dalam konsepsi-konsepsi atau teori-teorinya yang bersifat hafalan.  Melainkan, lebih menekankan dimensi afeksi, atau kepedulian dan keterikatan peserta didik terhadap hal-hal nyata yang dialami peserta didik untuk dapat beraktivitas secara mandiri dan menjaga hak orang lain di sekitarnya. Proses pembelajaran yang menekankan pada praktik pengetahuan mata pelajaran yang dijalin dalam tema ini membutuhkan pendekatan pembelajaran khusus.

Peran guru sangat penting untuk mendorong tumbuhnya rasa ingin tahu peserta didik dan sikap terbuka serta kritis dan responsif terhadap aktivitas sehari-hari. Salah satu pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan orientasi kurikulum yaitu  pendekatan proses keilmuan atau saintifik melalui tahapan proses pembelajaran berikut; mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar atau mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan guru untuk mengembangkan pendekatan lain yang berkesesuaian dengan proses pembelajaran peserta didik aktif kreatif dan berfikir kritis

Selamat menikmati pembelajaran tematik, sangat menyenangkan sekali karena lebih kontekstual dengan kehidupan sehari hari J




Tidak ada komentar:

Posting Komentar