Baby Hello Kitty
Instagram

Baby Hello Kitty

Jumat, 09 Mei 2014

Jilbab ku pelengkap hidupku :)



Di zaman sekarang ini mayoritas kaum hawa sudah banyak yang mengenakan jilbab, baik remaja, dewasa, orangtua, dan bahkan profesi atau pekejaan pun sudah tidak ada larangan lagi untuk mengenakan jilbab. Dalam hati begitu bahagia melihat para wanita sudah ada kesadaran di dalam diri untuk berjilbab, meskipun kita tidak tahu apa tujuan utama mereka mengenakan jilbab. Hanya Allah yang tahu niatan umatnya.

            Suatu keadaan pun pernah saya rasakan, dimana saya harus memutuskan apakah harus mengenakan jilbab atau tidak ?. keputusan untuk mengenakan jilbab bukan lah hal yang mudah bagi saya.
Dari kecil saya memang selalu di ajarkan orang tua saya untuk rajin dalam hal menimba ilmu agama, karena notabene keluarga saya bukanlah keluarga yang ilmu agama nya begitu kuat, dan orangtua saya sangat menginginkan anaknya untuk lebih paham akan ilmu agama.
Ketika memasuki kelas 2 SD, saya sudah mulai belajar agama, dari membaca AL-qur’an sampai dengan mengkaji ilmu-ilmu agama dalam Islam. Saya belajar dari seorang ustad yang memang pakar dalam ilmu agama yang ada di desaku, hal ini berlangsung sampai dengan saya kelas 3 SMP. Ketika kelas 1 SMK saya sudah merasa kurang enak belajar dengan ustad karena saya sudah beranjak remaja jadi agak sungkan, kemudian dari sana saya belajar mengaji dengan guru ngaji yang berbeda yaitu seorang ustadzah.
            Ustadzah saya adalah seorang ukhti yang menggunakan jilbab Syar’i, hal tersebut saya rasa wajar karena beliau adalah seoang guru mengaji. Di setiap pertemuan saya selalu di beri pengarahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, termasuk pengarahan untuk mengenakan jilbab.
Tapi dalam diri saya belum sama sekali terlintas pikiran untuk memakai jilbab, karena ketika itu saya baru masuk kelas 1 SMK, dan seragam baju sekolah saya pendek, saya takut meminta seragam pajang ke orangtua saya karena kami adalah kalangan keluarga yang menengah ke bawah dan saya takut menambah beban orang tua.
Selama 3 tahun di SMK saya belum menggunakan jilbab, tapi saya tetap rutin belajar ilmu agama dan juga mengikuti rois di sekolah untuk memperbanyak pemahaman dalam agama Islam. Meskipun dalam perjalanan mengikuti rois, banyak kajian Islami yang mengharuskan peserta nya untuk menutup aurat, jadi setiap mengikuti kajian saya selalu memakai mukena karena saya belum berjilbab. Yang anehnya saya tetap nyaman dalam keadaan itu, entah kenapa mindset saya untuk mengenakan jilbab belum juga tumbuh di dalam hati.
Selain itu alasan belum menggunakan jilbab juga di latar belakangi oleh teman-teman sekolah juga, banyak dari mereka yang mengatakan kalau wanita berjilbab itu belum tentu bagus. Dari pernyataan mereka, yang mengatakan buat apa berjilbab tapi kelakuan nya lebih buruk daripada orang yang tidak  memakai jilbab !, kemudian, buat apa memakai jilbab kalau hanya menutupi aib saja ! karena ada di sekolah ku “seorang anak yang Hamil diluar nikah masih tetap sekolah dan menggunakan jilbab besar untuk menutupi aibnya”. Ada juga yang mengatakan, jilbabin hati aja dulu !, bahkan ada yang mengatakan, ngga usah pakai jilbab nanti cari kerja nya susah !.  
Pernyataan yang seperti itu lah yang membuatku belum mengenakan jilbab, dan saya juga belum begitu mengerti sewajib apakah mengenakan jilbab itu.
            Seiring berjalannya waktu, saya sudah memasuki dunia perkuliahan. Dimana suasana kampus dengan suasana sekolah begitu berbeda, saya kuliah di Universitas Lampung dengan Beasiswa Bidik Misi. Di sana saya banyak menemui perempuan-perempuan yang menggunakan jilbab besar. Awal masuk, saya bertanya-tanya “ini kampus apa pesantren ya, qo jilbab nya banyak yang gede-gede” mungkin karena saya belum terbiasa melihat hal sepeti itu, karena di lingkungan sekolah saya dulu minoritas sekali perempuan remaja yang sudah mengenakan jilbab.
Saya belajar di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program studi Pendidikan Ekonomi. Saya sangat senang karena Kepala Program Studi nya adalah dosen yang sangat paham dalam Ilmu agama Islam.
Berjalan waktu perkuliahan, saya mengikuti organisasi ke Islaman sama halnya ketika di SMK dulu. Tapi kondisi nya berbeda, disini mayoritas semua nya mengenakan jilbab, dan hanya saya sendiri yang tidak berjilbab. Jadi, ketika ada acara pada organisasi tersebut misalnya kajian Islam, ataupun kumpul-kumpul dengan anggota organisasinya saya memakai jilbab, tapi setelah selesai saya lepas lagi jilbabnya dan hal tersebut berlangsung kurang lebih 3 bulan.
Begitu juga ketika dikelas, dosen saya selalu memberikan pengarahan untuk memakai jilbab, sampai ada suatu ketika saya mengikuti seminar skripsi kakak tingkat. Disana dosen pembimbingnya menyinggung, wanita yang tidak memakai jilbab. Beliau berkata “wanita yang tidak mengenakan jilbab itu, amal kebaikan nya di dunia tidak akan diterima oleh Allah SWT”. Mendengar penrnyataan tersebut air mata saya menetes, jadi ngga ada guna nya saya berbuat baik di dunia kalau saya tidak memakai jilbab L.
Sampai dirumah saya berpikir, apa saya harus memakai jilbab sekarang ? Tapi, merasa berat untuk mengenakan jilbab itu L keesokan harinya saya masih belum mengenakan jilbab ke kampus, saya pun takut kalau harus bertemu dengan dosen itu lagi.
Tapi saya tetap berusaha perbaikan diri, dan menumbuhkan niat untu memakai jilbab. Tiga hari kemudian, saya mengikuti kajian Islam dan saya datang mengenakan jilbab ( tapi itu karena ikut kajiannya saja, bukan karena saya sudah mengenakan jilbab). Sampai di tempat kajian, teman-teman banyak bertanya. Ades sudah memakai jilbab ? saya hanya tersenyum menjawabnya.
Dalam hati berpikir, “Ya Allah semua orang mendukungku untuk memakai jilbab, tapi kenapa aku belum mengenakannya ?”
Disana saya di nasehati lagi , “Jilbab adalah kewajiban dan identitas wanita muslim. Wanita berjilbab bukan hanya cantik di mata manusia, namun juga cantik di mata Allah
Hati ini kembali bergetar, apa aku akan mengenakan jilbab sekarang ? sampai di kosan saya mulai bilang keteman saya, kalau saya ingin memakai jilbab tapi saya tidak mempunyai jilbab dan  rok panjang. Saya berkata, bolehkan untuk sementara saya meminjam rok dan jilbabnya dulu ? dan Alhamdulillah, saya di izinkan meminjamnya.
Dan akhirnya saya putuskan untuk mengenakan jilbab sekarang dan selamanya, hari itu tepat pada tanggal 29 November 2012, dalam hati sangat bahagia ya Allah, semoga bisa tetap Istiqomah. Aamiin Yarobbal Alamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar